Turki Peringatkan Rusia dan Ukraina: Laut Hitam Jangan Dijadikan Medan Perang Terbuka

- Editorial Team

Sabtu, 13 Desember 2025 - 23:08 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PRESIDEN TURKI RECEP TAYYIB ERDOGAN

PRESIDEN TURKI RECEP TAYYIB ERDOGAN

MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Kantor Kepresidenan Turki mengeluarkan peringatan keras agar kawasan Laut Hitam tidak berubah menjadi arena pertempuran terbuka antara Rusia dan Ukraina. Peringatan ini menyusul meningkatnya eskalasi serangan terhadap kapal dagang dalam beberapa waktu terakhir, yang dinilai mengancam keselamatan pelayaran internasional.

Peringatan tersebut disampaikan setelah sebuah kapal dagang milik perusahaan Turki dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan udara di pelabuhan Odesa. Insiden ini memicu ketegangan diplomatik baru sekaligus meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan jalur logistik strategis di kawasan tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa eskalasi militer di Laut Hitam harus segera dihentikan. Menurutnya, menjadikan wilayah perairan tersebut sebagai zona konflik terbuka tidak akan memberikan keuntungan strategis bagi pihak manapun.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Laut Hitam tidak boleh dilihat sebagai area konfrontasi. Hal ini tidak akan menguntungkan Rusia ataupun Ukraina. Semua orang membutuhkan navigasi yang aman di Laut Hitam,” tegas Erdogan, seperti dilansir AFP, Sabtu (13/12/2025).

Insiden terhadap kapal Turki itu terjadi hanya beberapa jam setelah Erdogan bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela pertemuan puncak di Turkmenistan. Dalam pertemuan tersebut, Turki sebenarnya mendorong adanya gencatan senjata terbatas, terutama terkait serangan yang menyasar pelabuhan dan infrastruktur energi vital.

“Seperti semua aktor lainnya, Tuan Putin tahu betul di mana posisi Turki dalam masalah ini,” ujar Erdogan, menegaskan sikap konsisten Ankara dalam mendorong de-eskalasi konflik.

Sebagai respons atas insiden tersebut, pemerintah Turki memanggil utusan dari Rusia dan Ukraina untuk menyampaikan protes resmi sekaligus meredam ketegangan. Langkah ini sejalan dengan peran strategis Turki sebagai pengendali Selat Bosphorus, jalur laut utama yang menghubungkan Laut Hitam dengan perairan internasional.

Lebih jauh, Erdogan menyatakan rencananya untuk membawa isu perdamaian ini ke tingkat diplomasi yang lebih tinggi dengan melibatkan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, guna mencari solusi jangka panjang atas konflik yang telah berlangsung berkepanjangan.

“Perdamaian tidak jauh, kita bisa melihatnya,” kata Erdogan optimistis.

Pernyataan Turki ini menegaskan kembali posisinya sebagai mediator kunci dalam konflik Rusia–Ukraina, sekaligus penjaga stabilitas jalur pelayaran strategis yang berpengaruh besar terhadap perdagangan dan keamanan global.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dick Van Dyke Genap 100 Tahun, Legenda Hollywood Bagikan Rahasia Hidup Panjang dan Bahagia
Presiden RI Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Pakistan Perkuat Kemitraan Strategis Dua Negara
Ketegangan di Gaza Memuncak: Laporan Kematian Pemimpin Geng Abu Shabab dan Baku Tembak Sengit di Rafah
Putin Kirim Sinyal Keras ke Eropa di Tengah Diplomasi Damai: “Jika Mereka Memulai Perang, Kami Siap Sekarang Juga”
Menkeu Purbaya: “Pasar Domestik Tidak Boleh Dikuasai Barang Ilegal. Kami Tutup Semua Celah.”
Wali Kota Terpilih New York Zohran Mamdani Siap Temui Presiden Trump, “Saya Akan Jadi Orang Pertama yang Menolak Jika Kebijakan Menyakiti Warga New York”
Ketegangan China–Jepang Memuncak Usai Pernyataan PM Sanae Takaichi: Siapa Lebih Unggul Secara Militer?
Wagub Sulbar Apresiasi “Discover Nusantara: Colors of Unity West Sulawesi” Peran Badan Penghubung dan KKMSB dalam Promosi Daerah di Jakarta

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:33 WITA

OTT KPK di Banten: 9 Orang Diciduk, Aparat Penegak Hukum dan Penasihat Hukum Ikut Terjaring

Rabu, 17 Desember 2025 - 15:51 WITA

Roy Suryo Bongkar Dugaan Kejanggalan: Ijazah Jokowi Versi Polda Metro Disebut Berbeda

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:04 WITA

Sidang Cerai Atalia–Ridwan Kamil Dimulai, Kuasa Hukum Tegaskan: “Tak Ada Nama Lisa Mariana di Gugatan”

Rabu, 17 Desember 2025 - 13:15 WITA

Prabowo Perintahkan Audit Total Dana Desa, Tim Gabungan Langsung Menyisir Lapangan di Tengah Protes Kepala Desa

Selasa, 16 Desember 2025 - 23:14 WITA

Kemenkum Siapkan Enam Peraturan Pelaksana Jelang Berlaku KUHP dan KUHAP Baru 2026

Selasa, 16 Desember 2025 - 23:10 WITA

Diperiksa 8,5 Jam di KPK, Yaqut Cholil Qoumas Enggan Berkomentar soal Kasus Kuota Haji

Senin, 15 Desember 2025 - 11:51 WITA

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau, Bayang-Bayang Skandal Pemerasan Pemprov Riau Kian Melebar

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:55 WITA

Komisi XI DPR Dorong Kemenkeu Perkuat Pengawasan Ekspor Sawit Usai Temuan Under Invoicing Rp140 Miliar

Berita Terbaru