MATAINDONESIA.CO.ID, SIBOLGA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura Dr. Lili Pintauli Siregar, S.H., M.H. mendesak Pemerintah Pusat, Danantara, serta bank-bank penyalur kredit untuk menghapus seluruh tunggakan utang warga terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Lili menegaskan, korban bencana tidak lagi memiliki kemampuan membayar cicilan karena rumah, dokumen penting, hingga sumber penghidupan mereka hancur diterjang bencana.
“Rumah dan surat-surat berharga ludes. Bahkan ada warga yang kehilangan anggota keluarga. Dalam kondisi seperti ini, negara tidak boleh menagih utang. Negara harus hadir dan menghapuskan beban mereka,” kata Lili Pintauli saat menyalurkan bantuan kemanusiaan dari Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang di Kota Sibolga, Rabu (17/12/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai kebijakan kredit yang tetap membebani korban bencana justru memperpanjang penderitaan masyarakat. Karena itu, Hanura meminta pemerintah mengambil langkah luar biasa demi memulihkan kehidupan warga terdampak.
Tak berhenti pada desakan kebijakan, Hanura turun langsung ke lapangan. Lili Pintauli bersama jajaran DPP dan DPD Hanura mendatangi titik-titik terdampak dan posko pengungsian di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Mereka menyalurkan ratusan paket bantuan berisi sembako, susu, bubur bayi, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Ini bukan sekadar bantuan. Ini pesan bahwa masyarakat tidak sendirian. Kami hadir, melihat langsung penderitaan warga, dan memastikan suara mereka sampai ke pemerintah pusat,” tegas Lili.
Di Kota Sibolga, Hanura membagikan bantuan langsung ke rumah-rumah warga di Kelurahan Hutatongatonga, Kecamatan Sibolga Utara, serta menyalurkan ratusan paket bantuan melalui posko-posko pengungsian di Sibolga Kota dan Sibolga Selatan.
Sementara di Tapanuli Tengah, Hanura mendistribusikan bantuan ke Desa Tanah Merah, Kecamatan Tukka, serta ke wilayah Lopian, Kalangan, Barus, Sorkam, dan Kolang, yang menjadi daerah dengan dampak banjir dan longsor cukup parah.
Lili menegaskan, Partai Hanura tidak ingin berhenti pada bantuan darurat. Ia memastikan pihaknya akan mengawal percepatan pemulihan perumahan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan berkoordinasi langsung dengan kementerian terkait.
“Kami ingin pemulihan berjalan cepat dan nyata. Rakyat tidak boleh dibiarkan berjuang sendirian setelah bencana,” ujarnya.
Warga menyambut bantuan tersebut dengan haru. Di tengah kondisi yang belum pulih, bantuan dan kehadiran langsung para pengurus partai memberi kekuatan moral bagi masyarakat untuk bangkit.
Melalui aksi kemanusiaan ini, Hanura menegaskan posisinya sebagai partai yang berdiri bersama rakyat saat krisis. Dengan semangat “Dari Hati Nurani untuk Negeri”, Hanura menekan negara untuk bertindak cepat, adil, dan berpihak pada korban bencana—bukan pada angka-angka kredit semata.












