MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro Kiano Nugroho (6) memasuki babak baru setelah berbagai fakta mencengangkan terungkap dari pihak keluarga dan kepolisian. Pelaku utama, ayah tiri korban bernama Alex Iskandar, tidak hanya melakukan kekerasan terhadap istrinya, tetapi juga menjalankan skenario manipulatif yang membuat keluarga korban berada sangat dekat dengan pelaku selama masa pencarian.
Ibu korban, Arum Indah, membeberkan bahwa Alex merupakan sosok yang temperamental dan kerap melakukan kekerasan selama pernikahan mereka. Ia menggambarkan Alex sebagai orang yang keras kepala, tak bisa diajak berdiskusi, dan selalu menuntut agar pikirannya diikuti. Karena alasan privasi rumah tangga, Arum memilih menyimpan kekerasan itu sendiri tanpa menceritakan pada orangtuanya yang merawat Alvaro. Pernikahan mereka yang berlangsung mulai Desember 2023 akhirnya kandas pada April 2024 setelah kekerasan dan sikap otoriter Alex semakin tak bisa ditoleransi.
Seusai berpisah, Alex sempat mengeluarkan ancaman menculik Alvaro jika Arum tidak kembali bersamanya. Arum mengira ancaman itu hanya bentuk emosi sesaat, apalagi Alex beberapa kali mengirim foto Alvaro yang sedang bermain bersamanya. Namun, ancaman itu terbukti menjadi titik awal tragedi yang tak terbayangkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari hilangnya Alvaro, Arum yang masih berada di luar negeri meminta Alex ikut membantu melakukan pencarian. Tanpa disadari Arum dan keluarga, tersangka yang mereka mintai bantuan itu adalah orang yang sama yang diduga telah menghabisi nyawa bocah malang tersebut. Arum mengaku baru menyadari kejanggalan ketika mendengar suara Alex yang terengah-engah saat menjawab telepon. Ia kini percaya bahwa saat itu Alex baru saja menghabisi nyawa Alvaro sebelum kemudian berpura-pura menjadi bagian dari tim pencarian keluarga.
Selama beberapa hari berikutnya, Alex bahkan mengantar Arum dan kedua orangtuanya mencari Alvaro hingga ke luar kota berdasarkan petunjuk paranormal yang ia usulkan sendiri. Sikap “penolong” itu membuat keluarga sama sekali tak mencurigainya. Kakek Alvaro, Tugimin, mengaku sangat percaya pada pelaku. Ia menggambarkan Alex sebagai sosok yang ringan tangan membantu dan selalu bersedia menjalankan apa pun yang diminta keluarga.
Kepercayaan itulah yang membuat proses pengungkapan kasus ini berlangsung lebih lama. Menurut Tugimin, Alex terlihat seperti orang tanpa beban, padahal dialah pelaku utama yang membuat keluarga berjalan dalam lingkaran pencarian palsu.
Di sisi lain, polisi mengungkap adanya peran saksi kunci berinisial G, seorang teman lama keluarga pelaku. G mengaku pernah diminta Alex membantu membuang plastik berisi jasad Alvaro, namun ia mengira isinya hanyalah bangkai anjing karena itulah informasi yang diberikan pelaku. Kapolres Jakarta Selatan, Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa G telah mengenal keluarga Alex sejak lama, sehingga tidak mencurigai permintaan tersebut.
Selain G, dugaan keterlibatan adik pelaku berinisial R juga mulai ditelusuri polisi setelah laporan dari seorang warga bernama Reza. Informasi itu bermula dari pengakuan seorang anak yang mengaku mendapat cerita dari keponakan pelaku bahwa pamannya terlibat dalam pembunuhan Alvaro. Reza mengaku sempat takut melapor karena tidak memahami duduk perkara secara utuh, tetapi dorongan untuk membantu keluarga korban membuatnya akhirnya membawa bukti rekaman percakapan ke Polsek Pesanggrahan.
Fakta-fakta ini membawa penyidikan menuju arah baru, meskipun pelaku utama telah mengakhiri hidupnya pada hari ditemukan jasad Alvaro. Bagi Arum, kabar meninggalnya Alex justru menjadi pukulan tambahan. Ia mengaku dunia seolah runtuh saat mengetahui putra kecilnya telah tiada, dan perasaannya semakin hancur ketika mendengar bahwa Alex memilih mengakhiri hidupnya sebelum mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasus tragis ini menjadi momentum penting bagi aparat dan masyarakat untuk lebih peka terhadap ancaman kekerasan dalam rumah tangga dan tindakan yang melibatkan anak. Meski pelaku utama telah tiada, polisi menegaskan bahwa penyidikan tetap berlanjut demi mengungkap seluruh pihak yang mungkin terlibat dalam kasus yang mengguncang publik ini.












