MATAINDONESIA.CO.ID, Jakarta — Pemerintah kembali menegaskan komitmennya menuju kemandirian energi nasional, meski jadwal peresmian proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, harus mengalami penyesuaian. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa peresmian yang semula direncanakan pada 10 November 2025 kini resmi bergeser menjadi Rabu, 17 Desember 2025.
Pengumuman ini disampaikan Bahlil usai melaporkan perkembangan terbaru sektor energi kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2025).
RDMP Kaltim Jadi Laporan Utama kepada Presiden
Bahlil menekankan bahwa progres RDMP Balikpapan merupakan salah satu poin penting dalam laporan rutin kepada Presiden. Proyek ini disebut akan menjadi lompatan besar menuju swasembada energi nasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya melaporkan tentang rencana peresmian RDMP di Kalimantan Timur yang kalau itu diresmikan maka InsyaAllah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang kita lagi rencanakan ke depan,” ujar Bahlil.
Ketika ditanya mengenai kepastian jadwal peresmian, Bahlil menegaskan bahwa tanggal baru telah disepakati.
“Rencananya insyaAllah doain di tanggal 17 Desember,” tegasnya.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung sebelumnya memastikan bahwa seluruh fasilitas utama RDMP Balikpapan akan mencapai kesiapan 100% dalam beberapa hari ke depan. Hal ini disampaikan usai meninjau langsung lokasi proyek pada Rabu (19/11/2025).
“Rencananya, peresmian akan diusulkan kepada protokol istana untuk dilakukan oleh Bapak Presiden pada pertengahan Desember 2025. Kami optimis jadwal on schedule,” ujar Yuliot.
RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek kilang terbesar dalam sejarah Pertamina dengan nilai investasi mencapai US$7,4 miliar atau sekitar Rp126 triliun.
Yuliot menambahkan, proyek ini diproyeksikan dapat mengurangi ketergantungan impor BBM hingga 15%.
“Ini adalah investasi BUMN yang sangat besar demi mendukung visi ketahanan energi nasional Bapak Presiden,” katanya.
Tonggak Penting Ketahanan Energi Nasional
RDMP Balikpapan dipandang sebagai salah satu pilar utama untuk mewujudkan ketahanan energi Indonesia. Dengan kapasitas produksi mencapai 360.000 barel per hari, kilang ini diperkirakan mampu memasok 22%–25% kebutuhan energi nasional.
Selain meningkatkan kapasitas produksi, RDMP juga dibangun untuk:
- meningkatkan kualitas bahan bakar,
- memperluas kapasitas penyimpanan,
- memperkuat infrastruktur pengolahan migas dalam negeri.
“Jadi untuk minyak yang akan diolah, ini kan kita dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri,” jelas Yuliot.
Pemerintah menegaskan bahwa pergeseran jadwal peresmian bukanlah hambatan strategis, melainkan penyesuaian teknis untuk memastikan seluruh fasilitas siap beroperasi maksimal. Bila kilang ini resmi beroperasi, Indonesia akan memasuki fase penting menuju swasembada solar dan avtur pada 2026, sekaligus mengurangi impor yang selama ini menjadi beban anggaran negara.












