Jakarta – MataIndonesia. New York mencatat sejarah baru dalam lanskap politiknya. Seorang warga Amerika keturunan India-Uganda, Zohran Kwame Mamdani, resmi terpilih sebagai Wali Kota New York dalam pemilihan yang digelar pada Senin waktu setempat. Terpilihnya Mamdani menandai sebuah pencapaian bersejarah, bukan hanya karena latar belakang etnis dan agamanya sebagai seorang Muslim, tetapi juga karena ia menjadi sosok progresif yang berhasil memimpin kota metropolitan dengan populasi Yahudi terbesar di dunia di luar Israel.
Mewakili Partai Demokrat, Mamdani mengusung agenda kebijakan yang berorientasi pada keadilan sosial dan pelayanan publik yang inklusif. Ia dikenal luas sebagai figur dari Democratic Socialists of America (DSA), aliran politik kiri progresif yang memperjuangkan kesetaraan ekonomi dan reformasi sistemik.
Dari Kampala ke New York: Jejak Multikultural Seorang Pemimpin
Zohran Mamdani lahir pada 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda, dari pasangan akademisi dan seniman ternama. Ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang intelektual ternama di bidang kajian pascakolonial dan profesor di Universitas Columbia, sementara ibunya, Mira Nair, merupakan pembuat film internasional asal India yang telah diakui secara global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Nama tengahnya, “Kwame”, diberikan sebagai penghormatan terhadap Kwame Nkrumah, tokoh kemerdekaan dan Perdana Menteri pertama Ghana, mencerminkan nilai-nilai antikolonialisme yang tumbuh dalam keluarganya.
Di usia lima tahun, Mamdani pindah ke Cape Town, Afrika Selatan, mengikuti ayahnya yang bertugas di Universitas Cape Town. Ia mengenyam pendidikan awal di St. George’s Grammar School, dan pada usia tujuh tahun, keluarganya menetap secara permanen di New York City.
Pendidikan dan Aktivisme: Dari Bronx hingga Palestina
Mamdani menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di sejumlah sekolah bergengsi, termasuk Bank Street School for Children dan Bronx High School of Science. Ia kemudian melanjutkan studi ke Bowdoin College, tempat ia memperoleh gelar sarjana dalam Studi Afrika pada tahun 2014.
Semasa kuliah, Mamdani aktif dalam gerakan solidaritas internasional. Ia menjadi salah satu pendiri cabang kampus dari Students for Justice in Palestine, sebuah organisasi mahasiswa yang mengadvokasi hak-hak rakyat Palestina. Aktivismenya memperlihatkan komitmen terhadap isu-isu global, kesetaraan rasial, dan perlawanan terhadap penindasan.
Agenda Progresif dan Komitmen Publik
Sebelum mencalonkan diri sebagai wali kota, sejak 2021 Mamdani telah menjabat sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York mewakili Distrik ke-36 di Queens. Dalam kapasitasnya tersebut, ia telah memperjuangkan sejumlah kebijakan progresif yang menyentuh langsung kehidupan warga kelas pekerja.
Dalam kampanye wali kota tahun 2025, Mamdani membawa visi besar: transportasi publik gratis, pembekuan kenaikan sewa untuk properti dengan pengendalian harga, dan pendirian toko bahan pangan yang dikelola oleh pemerintah kota. Program-program ini mencerminkan semangat keberpihakan pada masyarakat kecil dan ketahanan kota dari krisis ekonomi.
Makna Simbolik Kepemimpinan Mamdani
Terpilihnya Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York tidak hanya menjadi kemenangan politik semata, tetapi juga simbol kuat dari keberagaman, inklusi, dan semangat lintas budaya yang menjadi identitas kota tersebut. Dalam iklim politik Amerika yang masih diwarnai tantangan terhadap minoritas, kemenangan Mamdani menjadi bukti bahwa demokrasi dapat melahirkan pemimpin dari latar belakang yang plural.
Sebagai seorang Muslim dari keluarga diaspora India-Uganda yang mengakar dalam nilai-nilai keadilan sosial, Mamdani menjadi representasi generasi baru pemimpin yang membawa harapan dan arah baru dalam dinamika urban global.