Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Terancam Dibekukan dan 16 Ribu Pegawai Dirumahkan Jika Reformasi Gagal

- Editorial Team

Kamis, 27 November 2025 - 23:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan, Purbaya Sadewa

Menteri Keuangan, Purbaya Sadewa

MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengeluarkan pernyataan paling tegas sepanjang masa reformasi birokrasi sektor fiskal. Ia mengancam membekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan merumahkan 16 ribu pegawai apabila dalam satu tahun ke depan instansi tersebut gagal memperbaiki kinerja dan memulihkan kepercayaan publik.

Peringatan keras ini disampaikan usai Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (27/11). Purbaya menyebut Presiden Prabowo Subianto telah memberikan lampu hijau untuk melakukan pembersihan total bila diperlukan.

“Beri waktu saya satu tahun untuk memperbaiki Bea Cukai. Ancaman ini serius—kalau Bea Cukai tidak bisa membenahi diri dan masyarakat masih tidak puas, Bea Cukai bisa dibekukan,” tegas Purbaya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Potensi Kembalinya Sistem SGS Ala Era Soeharto

Dalam pernyataan yang mengejutkan publik dan dunia birokrasi, Purbaya bahkan membuka opsi menghidupkan kembali sistem pengawasan impor-ekspor oleh perusahaan asing, seperti pada kebijakan era Presiden Soeharto tahun 1985 yang mengontrak perusahaan Swiss, Suisse Generale Surveillance (SGS).

“Jika perlu, kita kembalikan ke SGS seperti zaman dulu. Supaya semua paham ancamannya,” ujarnya.

Pernyataan ini membuat internal Bea Cukai disebut mulai “terbangun” dan kembali meningkatkan integritas dalam menjalankan tugasnya.

Sebagai bagian dari langkah perbaikan, Menkeu telah mulai menempatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di sejumlah titik kritis, terutama pada area rawan praktik nakal seperti underinvoicing—yakni manipulasi nilai barang agar membayar bea masuk lebih rendah.

Menurutnya, pemanfaatan AI sudah menunjukkan hasil awal yang signifikan.

“Kemajuannya cukup baik. Tahun 2026 saya yakin sudah aman—Bea Cukai bisa bekerja lebih baik dan profesional,” kata Purbaya dengan nada optimistis.

Purbaya tidak menutupi bahwa seluruh pegawai Bea Cukai berpotensi dirumahkan bila reformasi gagal. Ia menekankan bahwa perubahan harus terjadi dari dalam, dan pegawai Bea Cukai sudah memahami risiko yang dihadapi.

“Kalau kita gagal memperbaiki, 16 ribu pegawai Bea Cukai akan dirumahkan. Mereka pintar-pintar dan harus siap berubah.”

Sejarah Kelam 1985: Pembekuan Pernah Terjadi

Langkah ekstrem ini bukan sekadar wacana. Pada 1985, pemerintahan Soeharto pernah membekukan Bea Cukai selama empat tahun akibat korupsi besar-besaran. Tugas bea masuk dan pemeriksaan barang kala itu sepenuhnya diambil alih SGS.

Banyak pengamat menilai, peringatan Menkeu hari ini merupakan “alarm keras” yang mengingatkan pada momentum bersejarah tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, DJBC kerap disorot publik akibat berbagai dugaan pungutan liar, maladministrasi, hingga kriminalitas pegawai. Ultimatum Menkeu dinilai sebagai puncak dari desakan masyarakat untuk reformasi menyeluruh.

Dengan ancaman pembekuan dan penerapan AI sebagai alat transparansi, Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang untuk praktik korupsi maupun penyimpangan prosedur.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemerintah Sahkan Perpres 79/2025: Gaji PNS Resmi Naik, 10 Tunjangan Baru Diperkuat
H. Abdul Wahab, Politisi dari Rakyat, untuk Rakyat, dengan Aksi Nyata.
Mensos Gus Ipul Kukuhkan Pengurus Nasional Karang Taruna 2025–2030, “Momentum Arah Baru Pemberdayaan Sosial Indonesia”
Mendagri dan Mensos Sepakat Integrasikan Puskesos dengan Posyandu di Seluruh Desa
Presiden Prabowo Larang Penyambutan Siswa Saat Kunjungan Kerja: “Biarkan Mereka Tetap Belajar di Sekolah”
Ketua Komisi III DPR RI: 99% Substansi KUHAP Baru Berasal dari Aspirasi Publik
Transformasi Pendidikan Nasional: Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran
Sesuai Putusan MK berikut beberapa Personel Polri Duduki Jabatan Sipil

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru