MATAINDONESIA.CO.ID, MAMASA – Ancaman bencana kembali menghantui warga Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sejumlah rumah milik warga di Dusun Salukatambi, Desa Penatangan, Kecamatan Buntumalangka, kini berada di ambang bahaya akibat tanah longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mamasa, Gusti Harmiawan, mengungkapkan bahwa sekitar 10 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sekitar lokasi longsor berada dalam kondisi rawan karena struktur tanah di bawah rumah mereka terus bergerak.
“Beberapa rumah yang dihuni 10 KK di sekitar lokasi kejadian terancam ambruk,” ujar Gusti dalam keterangan resminya, Minggu (14/12).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa longsor terjadi pada Jumat (12/12) sekitar pukul 16.00 Wita, dipicu hujan dengan intensitas relatif tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Mamasa. Kondisi tanah yang labil tidak mampu menahan debit air, hingga akhirnya longsor dan menimpa area permukiman warga.
Material longsor yang bergerak dari lereng menggerus tanah penyangga rumah-rumah warga, membuat sebagian bangunan berada dalam kondisi kritis dan berpotensi roboh sewaktu-waktu.
“Material longsor menyebabkan pergeseran tanah sehingga rumah warga terancam roboh,” jelas Gusti.
Sebagai langkah penanganan awal, BPBD Kabupaten Mamasa telah melakukan koordinasi intensif dengan BPBD Provinsi Sulawesi Barat, TNI, Polri, instansi terkait, serta aparat kecamatan dan desa setempat. Langkah ini dilakukan untuk penanganan darurat, pemantauan lanjutan, dan antisipasi potensi bencana susulan, termasuk kemungkinan banjir.
Berdasarkan laporan sementara, tidak terdapat korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut. Namun demikian, kondisi di lapangan masih dinilai rawan.
“Saat ini rumah warga di sekitar lokasi longsor masih terancam roboh karena sebagian meteran tanah terbawa longsor. Diperlukan kewaspadaan tinggi dan pemantauan secara intensif,” tambahnya.
BPBD mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.












