Raja Juli Siap Dievaluasi di Tengah Desakan Mundur, Sebut Jabatan sebagai “Takdir”

- Editorial Team

Sabtu, 6 Desember 2025 - 14:17 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Juli Antonio, Menteri Kehutanan

Raja Juli Antonio, Menteri Kehutanan

MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni merespons derasnya desakan publik agar dirinya mundur pascaperistiwa banjir dan longsor besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dalam pernyataannya seusai rapat bersama Komisi IV DPR, Kamis (4/12/2025), Raja Juli menyatakan dirinya terbuka untuk dievaluasi dan menerima kritik publik sebagai bentuk aspirasi serta ekspektasi terhadap kinerjanya.

“Tanggung jawab saya hanya bekerja semaksimal mungkin yang saya bisa,” ujarnya.

Di hadapan wartawan, Raja Juli juga menanggapi tuntutan pengunduran diri yang ramai disuarakan publik. Ia menyebut posisinya di kabinet merupakan bagian dari takdir dan sepenuhnya merupakan kewenangan Presiden.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya yakin namanya kekuasaan itu milik Allah,” kata Sekjen PSI itu. “Soal pencopotan, itu hak prerogatif kepala negara.”

Isu pertanggungjawaban semakin mengemuka setelah Komisi IV DPR turut menyoroti lemahnya mitigasi bencana. Anggota Komisi IV Fraksi PKS Rahmat Saleh bahkan menyinggung langkah “gentlemen” yang diambil dua menteri Filipina yang mundur pada November lalu, usai negara itu diterjang banjir besar dan terjerat penyelidikan korupsi infrastruktur pengendali banjir.

“Saya membaca bahwa kabinet Ferdinand Marcos di Filipina, dua menterinya mengundurkan diri karena merasa tidak mampu mengatasi itu,” ujar Rahmat dalam rapat. Ia menilai tak ada yang salah bila seorang menteri mengambil langkah serupa jika merasa tidak sanggup menangani bencana.

“Menurut saya, itu tugas yang mulia,” tegasnya.

Di tengah kritik dan sorotan publik, Raja Juli memastikan dirinya akan tetap fokus bekerja sembari menunggu evaluasi dan keputusan dari Presiden. Pemerintah sendiri masih melanjutkan upaya penanganan darurat dan pemulihan di wilayah-wilayah terdampak banjir besar di Sumatera bagian utara.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Roy Suryo Bongkar Dugaan Kejanggalan: Ijazah Jokowi Versi Polda Metro Disebut Berbeda
Di Tengah Tanggap Darurat Bencana, Bupati Tapteng Lantik Sekda Definitif: “Momentum Terlahir Kembali untuk Melayani Rakyat”
Golkar Gelar Bimtek DPRD se-Indonesia, Bahlil Tekankan Peningkatan Kapasitas dan Kepekaan Kebijakan Daerah
Anggota DPR TA Khalid Kritik Laporan Menteri ESDM: “Jangan Bohongi Presiden Soal Kondisi Aceh”
Sarmuji Tekankan Pentingnya Pemahaman Sejarah Golkar dalam Acara Ngopi & Diskusi Buku
Presiden Prabowo Buka Peluang Evaluasi Pilkada Langsung, Soroti Mahal dan Rentannya Ongkos Politik
Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Kecerdasan dan Kepemimpinan Bahlil Lahadalia di HUT ke-61 Golkar
Kaesang Pangarep Jadi Pusat Sorotan di Puncak HUT ke-61 Golkar, Prabowo: “Kok Lebih Ramai dari Abangnya?”

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:33 WITA

OTT KPK di Banten: 9 Orang Diciduk, Aparat Penegak Hukum dan Penasihat Hukum Ikut Terjaring

Rabu, 17 Desember 2025 - 15:51 WITA

Roy Suryo Bongkar Dugaan Kejanggalan: Ijazah Jokowi Versi Polda Metro Disebut Berbeda

Rabu, 17 Desember 2025 - 14:04 WITA

Sidang Cerai Atalia–Ridwan Kamil Dimulai, Kuasa Hukum Tegaskan: “Tak Ada Nama Lisa Mariana di Gugatan”

Rabu, 17 Desember 2025 - 13:15 WITA

Prabowo Perintahkan Audit Total Dana Desa, Tim Gabungan Langsung Menyisir Lapangan di Tengah Protes Kepala Desa

Selasa, 16 Desember 2025 - 23:14 WITA

Kemenkum Siapkan Enam Peraturan Pelaksana Jelang Berlaku KUHP dan KUHAP Baru 2026

Selasa, 16 Desember 2025 - 23:10 WITA

Diperiksa 8,5 Jam di KPK, Yaqut Cholil Qoumas Enggan Berkomentar soal Kasus Kuota Haji

Senin, 15 Desember 2025 - 11:51 WITA

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau, Bayang-Bayang Skandal Pemerasan Pemprov Riau Kian Melebar

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:55 WITA

Komisi XI DPR Dorong Kemenkeu Perkuat Pengawasan Ekspor Sawit Usai Temuan Under Invoicing Rp140 Miliar

Berita Terbaru