FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau, KH. Abdul Halim Mahalli, turut menghadiri Kongres Keluarga Maslahat NU yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 31 Januari – 1 Februari 2025. Acara ini menjadi momen penting dalam merumuskan strategi dan kebijakan untuk memperkuat peran keluarga dalam membangun masyarakat yang maslahat berdasarkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kongres ini menghadirkan ulama, akademisi, serta tokoh Nahdlatul Ulama dari berbagai daerah di Indonesia. Berbagai diskusi dan seminar digelar guna membahas bagaimana keluarga dapat menjadi pilar utama dalam membangun peradaban Islam yang adil, sejahtera, dan memiliki ketahanan sosial yang kuat.
Dalam sesi penutupan, Wakil Ketua Satgas Gerakan Maslahat Keluarga Nahdlatul Ulama (GMKNU) PBNU, Nyai Hj. Alisya Binti KH. Abdurrahman Wahid, menyampaikan pidato sekaligus menutup acara secara resmi. Beliau menegaskan bahwa keluarga memiliki peran sentral dalam menjaga moralitas dan keharmonisan masyarakat. “Keluarga adalah tempat pertama dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Oleh karena itu, penguatan keluarga menjadi tugas bersama untuk menciptakan generasi yang berakhlak mulia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Suasana haru dan khidmat terasa saat doa penutup dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu, Babakan Ciwaringin, Cirebon, Ibu Nyai Hj. Masriyah. Para peserta tampak khusyuk mengaminkan doa demi keberkahan dan keberlanjutan perjuangan Nahdlatul Ulama dalam membangun keluarga yang maslahat.
KH. Abdul Halim Mahalli mengapresiasi penyelenggaraan kongres ini dan menilai bahwa forum ini sangat bermanfaat dalam memperkuat ketahanan keluarga di Indonesia. “Keluarga merupakan institusi utama dalam membentuk generasi yang berakhlakul karimah. Kongres ini menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat peran keluarga dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” ungkapnya.
Dengan berakhirnya kongres ini, diharapkan hasil-hasil yang telah dirumuskan dapat segera diimplementasikan di berbagai daerah, termasuk di Riau, guna memperkuat ketahanan keluarga dan masyarakat dalam bingkai ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. (ki)
Editor : Kiki