Jakarta – MataIndonesia. Menjelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) XII, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) secara resmi memperkenalkan logo resmi Munas XII, yang akan digelar pada 19–21 Mei 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta. Peluncuran logo ini menjadi penanda penting bagi organisasi dalam meneguhkan kembali semangat juang serta nilai-nilai perjuangan pekerja yang telah menjadi jantung dari eksistensi SOKSI selama puluhan tahun.
Logo Munas XII SOKSI tak sekadar hadir sebagai elemen visual identitas acara, tetapi sarat akan makna filosofis yang mendalam. Dirancang dengan penuh simbolisme, logo ini mengusung visual Monumen Nasional (Monas) yang dikelilingi roda gigi serta kobaran api berbentuk angka Romawi XII di bagian puncaknya. Setiap elemen dalam desain tersebut dipilih untuk mencerminkan komitmen SOKSI terhadap kemandirian pekerja, kesejahteraan rakyat, dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
“Logo ini bukan hanya lambang sebuah acara, melainkan refleksi jati diri SOKSI. Ia menjadi simbol dari arah gerak perjuangan, dedikasi, dan pengabdian organisasi yang senantiasa berpihak pada pekerja dan rakyat,” ujar Ketua Panitia Munas XII SOKSI.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Makna Filosofis Logo: Perjuangan yang Tak Pernah Padam
Api berbentuk angka XII yang menjulang di puncak Monas menggambarkan semangat juang yang terus menyala, mewakili konsistensi dan determinasi SOKSI dari waktu ke waktu. Sementara itu, Monas—ikon kebanggaan ibu kota dan bangsa—melambangkan pondasi kokoh perjuangan nasional yang menjadi dasar gerakan organisasi.
Roda gigi yang mengelilingi Monas terdiri atas 12 mata, melambangkan kerja keras, kesinambungan, dan kolaborasi yang menjadi ciri khas dunia kerja. Roda ini sekaligus mengingatkan akan pentingnya sinergi antara elemen buruh, pengusaha, dan negara dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang adil dan berkelanjutan.
Simbol Warna dan Ikon Jakarta
Palet warna yang digunakan dalam logo juga dipilih secara cermat. Merah melambangkan keberanian dan tekad juang, sedangkan kuning yang muncul dari kobaran api mencerminkan semangat, optimisme, dan kedekatan historis dengan Partai Golkar sebagai induk politik SOKSI. Sementara biru yang digunakan pada elemen Tugu Tani merepresentasikan kesetiaan, keteguhan moral, dan spiritualitas dalam setiap langkah organisasi.
Logo ini juga mengintegrasikan dua ikon Jakarta lainnya: Tugu Selamat Datang dan Tugu Tani. Kehadiran kedua monumen tersebut memperkuat pesan inklusivitas dan pengabdian. Tugu Selamat Datang melambangkan sikap terbuka dan bersahabat, sedangkan Tugu Tani menjadi simbol dari pengorbanan, kerja keras, dan dedikasi tanpa pamrih untuk rakyat.
Munas XII: Konsolidasi Strategis Menuju Masa Depan
Munas XII SOKSI bukan semata-mata forum pertemuan kader. Acara ini merupakan momen strategis untuk mengonsolidasikan nilai-nilai dasar organisasi, merumuskan arah kebijakan ke depan, dan memperkuat peran SOKSI sebagai mitra kritis pemerintah dan penjaga kepentingan pekerja.
Dengan hadirnya logo yang mengandung narasi perjuangan, SOKSI menegaskan diri sebagai organisasi yang adaptif terhadap perubahan zaman, namun teguh dalam prinsip dan cita-cita awal perjuangan. Munas ini diharapkan dapat menjadi titik tolak pembaruan dan revitalisasi gerakan pekerja Indonesia di tengah tantangan globalisasi dan transformasi digital.
“Kami percaya bahwa organisasi pekerja yang kuat harus berpijak pada nilai, berpandangan jauh ke depan, dan selalu berpihak pada rakyat,” tutup Ketua Panitia Munas XII.