Sumedang – MataIndonesia. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bersiap menjadi tuan rumah pelaksanaan Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua yang akan berlangsung pada Minggu, 22 Juni 2025. Untuk memastikan kesiapan lokasi dan fasilitas, Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik di area kampus pada Kamis (19/6).
Dalam kunjungannya, Bima mengecek sejumlah fasilitas utama yang akan digunakan peserta, seperti Gedung Menza (ruang makan), wisma untuk tempat istirahat, gedung belajar, dan sarana olahraga. Ia menyebutkan, dari total 93 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah terdaftar, sebanyak 87 peserta dipastikan hadir dalam kegiatan retret tersebut.
“Enam peserta lainnya telah menyampaikan surat resmi permohonan tidak hadir karena alasan kesehatan yang tidak memungkinkan,” ujar Bima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun enam kepala daerah yang dipastikan absen yakni:
-
Wali Kota Serang
-
Wakil Wali Kota Banua Prabu
-
Bupati Mamberamo Tengah
-
Wakil Bupati Bengkulu Utara
-
Wakil Bupati Buton Tengah
-
Wakil Bupati Melawi
Lebih lanjut, Bima menjelaskan bahwa para peserta yang mengikuti Retret Gelombang Kedua terbagi dalam tiga kategori. Pertama, kepala daerah yang telah dilantik namun belum sempat mengikuti Retret Gelombang Pertama. Kedua, mereka yang sebelumnya terlibat dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) namun perkaranya tidak berlanjut. Ketiga, kepala daerah yang proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) telah selesai.
“Total peserta kali ini terdiri dari tiga gubernur, serta para bupati, wali kota, dan wakil kepala daerah lainnya. Setelah gelombang ini, masih akan ada peserta tambahan dari daerah yang proses PSU-nya belum rampung, seperti Barito Utara,” tambahnya.
Retret ini merupakan bagian dari agenda strategis Kementerian Dalam Negeri dalam rangka pembekalan dan penguatan tata kelola pemerintahan yang baik bagi para pemimpin daerah baru. Selain mempererat sinergi pusat-daerah, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi ruang refleksi dan konsolidasi visi kebangsaan.