Layak menjadi Pahlawan Nasional, Fokusmaker; Soeharto adalah peran sentral sebagai peletak dasar pembangunan nasional

- Editorial Team

Minggu, 27 April 2025 - 17:32 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ali Ghiffar Putra Rinanto, Ketua Umum Bakornas Fokusmaker

Ali Ghiffar Putra Rinanto, Ketua Umum Bakornas Fokusmaker

Jakarta – MataIndonesia. Dukungan agar Presiden kedua RI, Soeharto, diberi gelar Pahlawan Nasional terus mengalir. Kali ini datang dari Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker).

Melalui Ketua Umumnya, Ali Ghiffar, Fokusmaker menilai Soeharto layak menyandang gelar kehormatan tersebut karena kontribusinya yang besar terhadap perjuangan dan pembangunan Indonesia.

“Kami menilai Bapak Jenderal Besar H. M. Soeharto adalah sosok yang ikut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sekaligus mengisi kemerdekaan Indonesia,” ujar Ali saat berbicara kepada media pada Jumat, 25 April 2025.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ali juga menegaskan bahwa Presiden Soeharto memiliki peran sentral sebagai peletak dasar pembangunan nasional. Selain itu, keberhasilannya dalam menstabilkan kondisi negara setelah peristiwa G30S/PKI menjadi alasan penting mengapa mantan Presiden itu dinilai layak mendapat penghargaan sebagai pahlawan.

“Selain daripada pembangunan, peran sukses Presiden Soeharto dalam mengamankan situasi nasional pasca pengkhianatan G30S/PKI,” katanya lagi.

Lebih jauh, Ali menambahkan bahwa Soeharto berhasil membawa Indonesia melewati masa-masa sulit dalam sejarah global, termasuk saat ketidakpastian ekonomi melanda dunia selama era Perang Dingin. Dalam periode kepemimpinannya yang berlangsung tiga dekade, stabilitas politik dan ekonomi nasional tetap terjaga.

“Memimpin operasi militer dalam merebut Irian Barat sebagai Panglima Komando Mandala,” tambah Ali.

Sebagai catatan, gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk penghargaan tertinggi dari negara kepada individu yang berjasa luar biasa dalam perjuangan kemerdekaan ataupun pembangunan bangsa.

Terkait wacana ini, pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan sikap terbuka. Prasetyo yang juga menjadi juru bicara Presiden menegaskan bahwa usulan penghargaan kepada presiden-presiden terdahulu adalah hal yang wajar.

“Menurut kami, mantan-mantan presiden itu sudah sewajarnya mendapatkan penghormatan dari bangsa dan negara kita. Jangan selalu melihat yang kurangnya, kita lihat prestasinya,” ucap Prasetyo di Istana Kepresidenan, Senin, 2 April 2025.

“Sebagaimana Bapak Presiden (Prabowo Subianto) selalu menyampaikan bahwa kita itu bisa sampai di sini kan karena prestasi para pendahulu-pendahulu kita,” pungkasnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Terancam Dibekukan dan 16 Ribu Pegawai Dirumahkan Jika Reformasi Gagal
Pemerintah Sahkan Perpres 79/2025: Gaji PNS Resmi Naik, 10 Tunjangan Baru Diperkuat
H. Abdul Wahab, Politisi dari Rakyat, untuk Rakyat, dengan Aksi Nyata.
Mensos Gus Ipul Kukuhkan Pengurus Nasional Karang Taruna 2025–2030, “Momentum Arah Baru Pemberdayaan Sosial Indonesia”
Mendagri dan Mensos Sepakat Integrasikan Puskesos dengan Posyandu di Seluruh Desa
Presiden Prabowo Larang Penyambutan Siswa Saat Kunjungan Kerja: “Biarkan Mereka Tetap Belajar di Sekolah”
Ketua Komisi III DPR RI: 99% Substansi KUHAP Baru Berasal dari Aspirasi Publik
Transformasi Pendidikan Nasional: Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru