Gus Yahya Reshuffle Pengurus PBNU: Gus Ipul Diganti, Struktur Tanfidziyah Dirombak

- Editorial Team

Jumat, 28 November 2025 - 18:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (28/11/2025). (Foto: NU Online/Haekal)

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (28/11/2025). (Foto: NU Online/Haekal)

MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) resmi melakukan rotasi besar-besaran dalam jajaran kepengurusan PBNU. Sejumlah posisi strategis di tubuh Tanfidziyah mengalami perombakan sebagai bagian dari penguatan manajemen organisasi.

Dalam keputusan yang diumumkan usai Rapat Tanfidziyah PBNU di Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025), Gus Yahya menunjuk H Amin Said Husni sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU yang baru, menggantikan H Syaifullah Yusuf (Gus Ipul). Sementara posisi Bendahara Umum (Bendum), sebelumnya dipegang H Gudfan Arif, kini dipercayakan kepada H Sumantri. PBNU juga menetapkan KH Masyhuri Malik sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) yang baru.

“Maka rapat ini memutuskan rotasi jabatan di antara jajaran pengurus tanfidziyah,” kata Gus Yahya dalam keterangan resminya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rotasi Sesuai Konstitusi dan Peraturan Organisasi

Gus Yahya menegaskan bahwa rotasi ini sepenuhnya mengacu pada ketentuan resmi organisasi. Dasar keputusan diambil dari Anggaran Rumah Tangga (ART) NU Pasal 94, serta Peraturan Perkumpulan (Perkum) Nomor 10 Tahun 2025 Pasal 16–18, dan Perkum Nomor 13 Tahun 2025 Pasal 1 huruf D serta Pasal 10.

“Ini adalah rotasi yang kategorinya telah diatur oleh Peraturan Perkumpulan yang dihasilkan dari konferensi-konferensi besar, sebagai forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa aturan-aturan tersebut memberikan ruang bagi PBNU untuk mengambil keputusan terkait pembagian tugas pengurus melalui mekanisme rotasi jabatan, berdasarkan asas kompartementasi manajemen organisasi.

“Hal-hal yang menyangkut Tanfidziyah diputuskan di tingkat Tanfidziyah,” tegasnya.

Alasan Pergantian: Minimnya Kehadiran dan Keterlibatan

Dalam keterangannya, Gus Yahya juga menjelaskan alasan di balik rotasi ini. Salah satunya adalah kesibukan Gus Ipul sebagai Menteri Sosial yang membuatnya tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai Sekjen secara optimal.

“Sudah setahun ini sejak beliau diangkat menjadi Mensos, tidak sempat menengok PBNU. Walaupun bisa koordinasi secara virtual, tapi karena tidak hadir secara fisik, ini menciptakan banyak kendala,” ujarnya.

Selain itu, menurut Gus Yahya, Bendahara Umum PBNU sebelumnya, H Gudfan Arif, juga tidak menunjukkan keterlibatan aktif dalam manajemen organisasi selama lebih dari dua bulan terakhir.

“Itu antara lain masalah-masalah besar,” tegasnya.

Rotasi kepengurusan ini dipandang sebagai langkah penting untuk memastikan roda organisasi PBNU berjalan efektif, responsif, dan sesuai dengan amanat konstitusi serta kebutuhan manajerial terkini. Dengan formasi baru ini, PBNU berharap dapat memperkuat program-program strategis, memperlancar koordinasi internal, dan meningkatkan kesiapan lembaga dalam menghadapi tantangan keumatan dan kebangsaan ke depan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pertemuan Tertutup Jimly–Zulhas Bahas Amendemen UUD 1945 dan Reformasi Polri, PAN Diminta Beri Dukungan Politik
Misbakhun Lantik Sahrujani sebagai Ketua SOKSI Kalsel: Tegaskan Konsolidasi Ormas Pendiri Golkar hingga Daerah
Ketua YLBHI: DPR Diduga Sembunyikan Draf KUHAP, Pengesahan Dinilai Minim Partisipasi Publik
Apresiasi Kinerja Polri Terbaik Ketiga Dunia, Boni Hargens Bangga dan Beberkan PR ke Depan
Harta Rp 972 M Disorot Publik, Sherly Tjoanda Tegaskan Semua Saham Tambang Sudah Transparan di LHKPN
PAN SULBAR GELAR MUSDA SERENTAK, H. ABDUL WAHAB KEMBALI NAHKODAI PAN MAJENE PERIODE 2024–2029
Hendri Satrio: Penugasan Gibran ke G20 Jadi Cara Prabowo Jawab Keraguan Publik
Nostalgia Bahlil di Fakfak, Pegang Stir Angkot yang Pernah Menghidupinya

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru