Walkout di PTIK: Refly Harun dan Perwakilan Masyarakat Sipil Protes Kehadiran Tersangka yang Dilarang Ikut Audiensi Reformasi Polri

- Editorial Team

Rabu, 19 November 2025 - 14:06 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Refly Harun Dkk Walk Out (Sumber: Kompas.com)

Refly Harun Dkk Walk Out (Sumber: Kompas.com)

MataIndonesia-Jakarta. Pakar hukum tata negara Refly Harun bersama sejumlah perwakilan masyarakat sipil melakukan walkout dari forum audiensi dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (19/11). Keputusan itu diambil setelah pihak Komisi menyampaikan keberatan atas kehadiran tiga peserta yang berstatus tersangka, yakni Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauziah Tyassuma (Tifa).

“Memang kami walkout karena ada 18 orang yang tertera dalam undangan yang kami ajukan. Ini mereka mengundang kita, Refly Harun dan kawan-kawan, kemudian ada 18 orang yang namanya dicatatkan untuk diundang,” ujar Refly kepada wartawan usai keluar dari ruangan.

Menurut Refly, pihak Komisi Reformasi, yang salah satunya diperkuat oleh mantan Kapolri Idham Azis, menyampaikan bahwa tersangka tidak diperbolehkan mengikuti audiensi. “Rupanya ada keberatan dari tim yang diperkuat mantan Kapolri Idham Azis yang mengatakan kalau tersangka tidak boleh ikut, opsinya keluar,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Refly menegaskan, pihaknya memilih keluar sebagai bentuk solidaritas terhadap tiga peserta yang diminta meninggalkan forum.
“Berdasarkan solidaritas kita, kalau RRT (Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauziah Tyassuma) keluar, maka kita keluar,” tegasnya.

Forum Tidak Hanya Bahas Kasus Ijazah Palsu

Refly juga menjelaskan bahwa audiensi tersebut tidak secara khusus membahas kasus dugaan ijazah palsu yang menjerat Roy dan kawan-kawan hingga berstatus tersangka. Namun, ia menilai rangkaian pelaporan dan proses hukum belakangan ini merupakan bagian dari persoalan yang tidak bisa dilepaskan dari agenda besar reformasi Polri.

“Keyakinan kita adalah kasus ini adalah kriminalisasi. Karena itu saya kira layak untuk didiskusikan, disampaikan aspirasinya kepada pihak kepolisian,” kata Refly.

Ia mempertanyakan maraknya perkara yang dinilai beraroma kriminalisasi, terutama ketika publik justru tengah mendorong percepatan reformasi institusi kepolisian. Refly juga mengkritik pemidanaan terhadap masyarakat atas dasar pendapat maupun hasil penelitian.

“Negara yang mentersangkakan atau mempidanakan orang berpendapat, apalagi dengan penelitian dan lain sebagainya, itu negara yang demokrasinya sontoloyo. Indonesia kan tidak ingin seperti itu harusnya. Indonesia harus naik kelas menjadi negara demokrasi yang substantif,” ujarnya.

Pesan untuk Reformasi Polri

Refly berharap sikap walkout ini menjadi penegasan bahwa reformasi Polri harus dilaksanakan secara inklusif, transparan, dan terbuka terhadap kritik publik. Ia menilai tanpa ruang dialog yang setara dan tanpa kerentanan kriminalisasi, proses reformasi tidak akan berjalan secara utuh.

“Ini pengingat penting agar proses reformasi Polri tidak boleh tertutup dari suara publik, termasuk dari mereka yang justru mengalami langsung dugaan kriminalisasi,” tutupnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gus Yahya Reshuffle Pengurus PBNU: Gus Ipul Diganti, Struktur Tanfidziyah Dirombak
Pertemuan Tertutup Jimly–Zulhas Bahas Amendemen UUD 1945 dan Reformasi Polri, PAN Diminta Beri Dukungan Politik
Misbakhun Lantik Sahrujani sebagai Ketua SOKSI Kalsel: Tegaskan Konsolidasi Ormas Pendiri Golkar hingga Daerah
Ketua YLBHI: DPR Diduga Sembunyikan Draf KUHAP, Pengesahan Dinilai Minim Partisipasi Publik
Apresiasi Kinerja Polri Terbaik Ketiga Dunia, Boni Hargens Bangga dan Beberkan PR ke Depan
Harta Rp 972 M Disorot Publik, Sherly Tjoanda Tegaskan Semua Saham Tambang Sudah Transparan di LHKPN
PAN SULBAR GELAR MUSDA SERENTAK, H. ABDUL WAHAB KEMBALI NAHKODAI PAN MAJENE PERIODE 2024–2029
Hendri Satrio: Penugasan Gibran ke G20 Jadi Cara Prabowo Jawab Keraguan Publik

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru