Pemerintah Percepat Pemerataan Internet Cepat Demi Dukung Ekonomi Digital Inklusif

- Editorial Team

Minggu, 15 Juni 2025 - 08:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Meutia Hafid Menteri Komunikasi dan Digital

Meutia Hafid Menteri Komunikasi dan Digital

Jakarta – MataIndonesia. Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi pemerataan akses internet cepat hingga ke wilayah-wilayah terpencil sebagai bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh operator seluler nasional untuk menyediakan layanan internet tetap (fixed broadband) berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps di daerah-daerah yang belum tersentuh jaringan serat optik.

Langkah ini secara khusus ditujukan bagi fasilitas layanan publik seperti sekolah, puskesmas, kantor desa, serta rumah tangga yang berada di wilayah tertinggal. Kebijakan tersebut merupakan bagian integral dari agenda transformasi digital nasional yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

“Dalam pidato pelantikannya, Presiden secara konsisten menekankan pentingnya digitalisasi sebagai kunci peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” ujar Meutya saat menerima pimpinan operator Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jumat (13/6/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guna mendukung perluasan akses ini, pemerintah telah menyiapkan penambahan alokasi spektrum frekuensi dan menerapkan pendekatan jaringan terbuka (open access), yang memungkinkan operator saling berbagi infrastruktur. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan biaya investasi sekaligus menghadirkan layanan internet cepat dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Pengelolaan spektrum tidak semata soal regulasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan industri siap terlibat aktif dalam ekosistem digital nasional,” tegas Meutya.

Penyusunan regulasi pendukung berupa Peraturan Menteri juga tengah disiapkan secara kolaboratif bersama pelaku industri melalui proses konsultasi selama lebih dari satu bulan. Sementara itu, proses seleksi operator pelaksana dijadwalkan dimulai tahun ini, sebagai langkah penting dalam mewujudkan pemerataan internet berkecepatan tinggi.

Data dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi menunjukkan masih terdapat 86 persen sekolah—setara dengan sekitar 190.000 unit—yang belum terhubung dengan internet tetap. Kondisi serupa juga terjadi di sektor kesehatan, di mana sekitar 75 persen puskesmas atau sekitar 7.800 unit masih mengalami keterbatasan konektivitas. Selain itu, terdapat 32.000 kantor desa yang berada di wilayah tanpa sinyal (blank spot), sementara penetrasi internet rumah tangga berbasis kabel baru mencapai 21,31 persen secara nasional.

Pemerintah meyakini bahwa perluasan akses internet cepat tidak hanya akan memperkuat layanan pendidikan dan kesehatan, tetapi juga mendorong percepatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah. Konektivitas digital dianggap sebagai fondasi utama untuk membangun ekonomi rakyat yang berbasis teknologi dan inovasi.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

UMP 2026 Rampung Dibahas: Pemerintah Finalkan Formula Baru, Pengumuman Menunggu Waktu
Purbaya Yudhi Sadewa “Koboi Reformasi” Kementerian Keuangan: Meruntuhkan Mitos Sri Mulyani dan Menghidupkan Optimisme Baru Ekonomi Indonesia
Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Terancam Dibekukan dan 16 Ribu Pegawai Dirumahkan Jika Reformasi Gagal
Pemerintah Sahkan Perpres 79/2025: Gaji PNS Resmi Naik, 10 Tunjangan Baru Diperkuat
H. Abdul Wahab, Politisi dari Rakyat, untuk Rakyat, dengan Aksi Nyata.
Mensos Gus Ipul Kukuhkan Pengurus Nasional Karang Taruna 2025–2030, “Momentum Arah Baru Pemberdayaan Sosial Indonesia”
Mendagri dan Mensos Sepakat Integrasikan Puskesos dengan Posyandu di Seluruh Desa
Harta Rp 972 M Disorot Publik, Sherly Tjoanda Tegaskan Semua Saham Tambang Sudah Transparan di LHKPN

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru