Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun: Pemerintah Perlu Konsisten Gunakan Standar Kemiskinan Nasional

- Editorial Team

Minggu, 15 Juni 2025 - 07:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun

Jakarta – MataIndonesia. Perbedaan angka kemiskinan antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia memicu diskusi hangat di ruang publik. Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan bahwa pemerintah semestinya tetap konsisten menggunakan standar garis kemiskinan nasional yang selama ini menjadi pijakan dalam perumusan berbagai program pembangunan.

“Pemerintah sudah memiliki standar tersendiri yang telah digunakan sejak lama. Konsistensi terhadap standar tersebut penting karena seluruh program pembangunan dirancang selaras dengan data kemiskinan nasional yang telah diakui,” ujar Misbakhun kepada media di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas munculnya usulan dari berbagai kalangan agar pemerintah menyesuaikan definisi garis kemiskinan nasional mengikuti pembaruan metode dari Bank Dunia. Namun, menurut Misbakhun, pendekatan yang digunakan lembaga internasional seperti Bank Dunia belum tentu sepenuhnya menggambarkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Setiap lembaga memiliki perspektif yang berbeda terhadap situasi di Indonesia,” ujar politisi Partai Golkar tersebut.

Ia menekankan bahwa fokus utama dalam kebijakan penanggulangan kemiskinan seharusnya bukan semata-mata pada angka statistik, melainkan pada efektivitas kebijakan dalam menjangkau kebutuhan riil masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Yang terpenting bukan berapa jumlah rakyat miskin, tetapi bagaimana kita menanggulangi kemiskinan secara konkret,” tegasnya.

Lebih lanjut, Misbakhun mengingatkan pentingnya perhatian serius terhadap kelompok masyarakat rentan yang berada pada desil 1 hingga desil 4. Menurutnya, kelompok ini sering kali berada dalam kondisi miskin, meski tidak selalu tercatat dalam kategori kemiskinan ekstrem.

“Program perlindungan sosial harus diperkuat agar mereka tidak terjebak dalam kemiskinan kronis,” tambahnya.

Sebagai informasi, perbedaan data ini mencuat setelah Bank Dunia memperbarui metode perhitungan garis kemiskinan dari standar purchasing power parity (PPP) 2017 menjadi PPP 2021. Dalam laporan June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform, disebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia melonjak menjadi 194,4 juta jiwa, atau sekitar 68,91 persen dari total populasi. Hal ini seiring dengan naiknya ambang batas garis kemiskinan global dari US$6,85 menjadi US$8,30 per hari per orang.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

UMP 2026 Rampung Dibahas: Pemerintah Finalkan Formula Baru, Pengumuman Menunggu Waktu
Purbaya Yudhi Sadewa “Koboi Reformasi” Kementerian Keuangan: Meruntuhkan Mitos Sri Mulyani dan Menghidupkan Optimisme Baru Ekonomi Indonesia
Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Terancam Dibekukan dan 16 Ribu Pegawai Dirumahkan Jika Reformasi Gagal
Pemerintah Sahkan Perpres 79/2025: Gaji PNS Resmi Naik, 10 Tunjangan Baru Diperkuat
H. Abdul Wahab, Politisi dari Rakyat, untuk Rakyat, dengan Aksi Nyata.
Mensos Gus Ipul Kukuhkan Pengurus Nasional Karang Taruna 2025–2030, “Momentum Arah Baru Pemberdayaan Sosial Indonesia”
Mendagri dan Mensos Sepakat Integrasikan Puskesos dengan Posyandu di Seluruh Desa
Harta Rp 972 M Disorot Publik, Sherly Tjoanda Tegaskan Semua Saham Tambang Sudah Transparan di LHKPN

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru