MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul dalam Forum Musyawarah Sesepuh Nahdlatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, Ahad (30/11). Pertemuan yang diprakarsai oleh KH Anwar Manshur (Lirboyo) dan KH Nurul Huda Djazuli (Ploso) ini diadakan secara hibrid dan dihadiri oleh para masyayikh dari berbagai daerah.
Sebanyak sepuluh kiai sepuh hadir dalam forum tersebut. Enam di antaranya mengikuti pertemuan secara langsung, yakni KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, KH Abdul Hannan Ma’shum (Kwagean), KH Abdullah Kafabihi Mahrus (Lirboyo), KH Ubaidillah Shodaqoh (Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah), dan KH Kholil As’ad (Situbondo). Sementara itu, empat masyayikh hadir secara daring: KH Ma’ruf Amin (Jakarta), KH Said Aqil Siroj (Jakarta), dr Umar Wahid (Jakarta), dan KH Abdulloh Ubab Maimoen (Sarang).
Dalam forum tersebut, para kiai sepuh menyampaikan keprihatinan mendalam atas dinamika yang terjadi di lingkungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka menilai bahwa situasi yang berkembang belakangan ini menuntut keteduhan hati dan kebijaksanaan seluruh pihak untuk menjaga marwah organisasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sikap utama yang ditekankan dalam forum ini adalah seruan ishlah,” ungkap KH Ubaidillah Shodaqoh kepada NU Online. Para sesepuh menilai bahwa penyelesaian terbaik hanya dapat dicapai apabila seluruh pihak yang tengah berselisih mengutamakan persaudaraan, ketenangan, dan kepentingan jam’iyyah di atas segalanya.
Forum Sesepuh NU secara khusus menyerukan kepada pihak-pihak yang tengah berkonflik untuk menghentikan pernyataan di media, terutama penyampaian hal-hal yang berpotensi membuka aib dan merusak kehormatan organisasi. Para kiai mengingatkan bahwa menjaga martabat jam’iyyah merupakan amanah yang tidak boleh ditawar.
Selain itu, para sesepuh mengimbau seluruh struktur organisasi — mulai dari PWNU, PCNU, PCINU, hingga lembaga dan badan otonom — untuk tetap fokus pada tugas dan program kerja masing-masing. Mereka menegaskan bahwa pengurus di semua tingkatan tidak perlu terlibat dalam polemik internal yang sedang terjadi di PBNU.
Forum Sesepuh juga mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk menjaga ukhuwah Nahdliyah, bijak dalam bermedia sosial, serta mempererat hubungan antarwarga NU di tengah suasana yang rentan disalahpahami.
Di akhir pernyataan, para kiai sepuh menyerukan agar seluruh Nahdliyin memperbanyak taqarrub kepada Allah SWT dan mendoakan agar persoalan yang terjadi di PBNU segera mendapatkan jalan keluar terbaik. “Kami mengimbau warga NU untuk memohon kepada Allah SWT agar masalah ini dapat segera berakhir dengan maslahat,” demikian bunyi penutup pernyataan resmi Forum Sesepuh NU.












