jakarta – MataIndoneisa. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2028 sebagai ajang olahraga yang tidak hanya megah dalam pelaksanaan, tetapi juga berdaya guna dalam jangka panjang. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, yang menekankan pentingnya prinsip keberlanjutan dalam seluruh aspek penyelenggaraan.
Dalam keterangannya usai membuka ajang Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) di Bukit Sky Lancing, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Menpora Dito menekankan bahwa infrastruktur yang dibangun untuk PON 2028 tidak boleh menjadi proyek musiman yang terbengkalai pasca acara.
“Kita akan merancang PON yang berkelanjutan. Seluruh venue yang dibangun harus tetap bermanfaat dan tidak ditinggalkan begitu saja,” ujar Menpora Dito, Kamis (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, usai penyelenggaraan PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, pemerintah akan melakukan evaluasi komprehensif guna menyempurnakan konsep keberlanjutan untuk PON berikutnya. Evaluasi ini akan menjadi dasar dalam menyiapkan desain infrastruktur dan program yang berorientasi pada manfaat jangka panjang bagi masyarakat tuan rumah, khususnya di NTB dan NTT.
“Evaluasi setelah PON Aceh-Sumut akan jadi acuan. Fokus utama kita adalah menjamin keberlanjutan penggunaan fasilitas dan manfaatnya bagi masyarakat,” tegasnya.
Komitmen serupa juga disuarakan oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal. Ia menyatakan kesiapan penuh pemerintah daerah dalam mendukung konsep PON yang berorientasi pada legacy atau warisan pembangunan. Menurutnya, ajang nasional ini harus menjadi titik tolak penguatan fasilitas olahraga yang berkesinambungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, bahkan setelah perhelatan usai.
“Pemerintah daerah siap menjadi tuan rumah. Yang utama, infrastruktur harus terjaga dan terus dimanfaatkan. Kami mendukung penuh konsep PON berkelanjutan,” ungkap Iqbal.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, PON 2028 di NTB dan NTT diharapkan tidak hanya menjadi panggung prestasi atlet, tetapi juga menciptakan warisan pembangunan yang memberi dampak sosial, ekonomi, dan budaya dalam jangka panjang.