Jakarta – MataIndonesia. Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar, Puteri Komarudin, menyambut positif gagasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang pentingnya pengenalan literasi saham dan keuangan sejak jenjang Sekolah Dasar (SD). Menurut Puteri, langkah ini akan membekali generasi muda dengan pemahaman keuangan yang kuat untuk menghadapi kompleksitas ekonomi di masa depan.
Dalam keterangannya, Senin (12/5/2025), Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar ini menyatakan:
“Sangat baik jika anak-anak dikenalkan dengan hal-hal praktis seperti jual beli saham sejak dini. Ketika mereka naik ke jenjang pendidikan lebih tinggi, pemahaman mereka akan semakin matang.”
Puteri menekankan bahwa pendidikan keuangan dasar – termasuk pengelolaan uang, pengeluaran, dan prinsip investasi – harus menjadi bagian dari kurikulum yang terintegrasi. “Ini akan menyelamatkan generasi muda dari kesalahan finansial yang sering terjadi di masa lalu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Puteri yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang DEPINAS SOKSI ini menjelaskan, perkembangan ekonomi global yang semakin kompleks menuntut kesiapan sumber daya manusia sejak dini.
“Dunia berubah cepat. Kita perlu membekali anak-anak dengan keterampilan yang relevan, termasuk literasi keuangan. Namun, ini tidak berarti mengabaikan ilmu-ilmu dasar lainnya. Semua pengetahuan punya porsinya masing-masing,” tegasnya.
Menurut Puteri, pengenalan konsep keuangan dan investasi harus dilakukan secara bertahap pertama, Tingkat SD, Pemahaman dasar nilai uang dan menabung. kedua, Tingkat SMP, Pengenalan instrumen keuangan sederhana. Ketiga, Tingkat SMA/SMK, Konsep investasi dan pasar modal
“Pendekatannya harus menyenangkan, misalnya melalui simulasi atau permainan edukatif. Yang penting, anak-anak paham prinsip dasarnya dulu,” jelas Puteri.
Gagasan ini sejalan dengan Program Literasi Keuangan Nasional yang digalakkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan. Puteri berharap Kementerian Pendidikan bisa segera merumuskan kurikulum yang adaptif tanpa membebani siswa.
“Kami di DPR siap mendukung melalui fungsi anggaran dan pengawasan. Ini investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang cerdas finansial,” pungkasnya.
Ide ini mendapat tanggapan beragam dari pakar pendidikan. Sebagian mendukung sebagai persiapan menghadapi ekonomi digital, sementara lainnya mengingatkan pentingnya menyeimbangkan dengan pendidikan karakter.
Dengan wacana ini, Golkar kembali menegaskan posisinya sebagai partai yang peduli pada penyiapan SDM unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.