Longsor di Mamuju: Empat Warga Tewas, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat

- Editorial Team

Senin, 27 Januari 2025 - 05:46 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim gabungan melaksanakan evakuasi pada peristiwa longsor di Mamuju (ist)

Tim gabungan melaksanakan evakuasi pada peristiwa longsor di Mamuju (ist)

MATAINDONESIA.CO.ID, MAMUJU — Empat warga tewas tertimpa longsor di Lingkungan Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, pada Minggu malam (26/1/2025). Para korban yang meninggal dunia adalah Nurlela (24), Nasril (40), Aisyah (4), dan seorang bayi berusia satu bulan. Keempatnya berasal dari Lingkungan Tamasapi dan Kadolang, Kelurahan Mamunyu.

Selain korban jiwa, beberapa warga lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di antara mereka adalah Syahrul (50), seorang petani yang mengalami luka robek di kepala dan kini dirawat di RSUD Mamuju. Sementara itu, Irawati (40) juga menjalani perawatan di rumah sakit yang sama. Fahri (30) mengalami luka lebam di mata kiri dan bibir, sementara Ajeng (13) mengalami luka serupa di mata kanan dan bibirnya membengkak. Keduanya tengah dirawat di RS Bhayangkara.

Proses evakuasi korban dilakukan oleh tim gabungan sejak malam hingga pagi hari. Kapolsek Mamuju, AKP H. Mustafa, menjelaskan bahwa kondisi medan yang sulit serta cuaca yang tidak bersahabat membuat proses pencarian dan evakuasi menjadi lebih menantang. “Hingga saat ini, tercatat empat orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor, sementara empat orang lainnya mengalami luka berat dan telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju,” ujar Mustafa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapolsek juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan memastikan bahwa tim penyelamat telah melakukan upaya maksimal. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor agar lebih waspada, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Warga diharapkan segera melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah.

Saat ini, petugas masih berada di lokasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal serta membantu warga dalam membersihkan area terdampak longsor. Pemerintah daerah juga telah mendirikan posko darurat guna memberikan bantuan lebih lanjut bagi warga yang membutuhkan.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, meminta Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, agar segera menetapkan status tanggap darurat bencana. Hujan deras yang mengguyur sejak sore hingga malam hari menyebabkan debit air meningkat dan mengakibatkan banjir serta longsor di beberapa titik di Mamuju.

“Segera tetapkan tanggap darurat. Gunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk melindungi dan melayani masyarakat. Saya sudah mengarahkan Pemkab Mamuju untuk segera bertindak,” kata Bahtiar.

Bahtiar menyebutkan bahwa ada tiga langkah utama yang telah diinstruksikan untuk mengatasi bencana ini. Pertama, penerbitan Surat Keputusan (SK) tanggap darurat. Kedua, menyewa seluruh alat berat milik swasta yang ada di Mamuju untuk percepatan penanganan bencana dengan menggunakan dana BTT. Ketiga, mengerahkan seluruh unsur pemerintah provinsi dan kabupaten agar bergerak bersama dalam upaya penanggulangan bencana.

“Sulawesi Barat sejak November 2024 telah berada dalam status siaga tanggap darurat. Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan keselamatan warga,” pungkas Bahtiar. (*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kepala Perpusnas RI Dijadwalkan Hadir pada Festival Literasi Sulbar 2025: Bedah Buku & Pengukuhan Bunda Literasi Jadi Agenda Utama
Andi Muh. Riski AD Pemuda Pelopor Desa Sulawesi Barat yang punya semangat membangun Daerah mulai dari Desa
Jelajahi Kekayaan Sulawesi Barat: Budaya, Kuliner, dan Seni Khas Mandar Hadir di “Discover Nusantara” Hotel Borobudur
GP Ansor Sulbar Satu Komando, Jaga Ketahanan Pangan dari Desa untuk Indonesia
Kabupaten Mamasa Diwacanakan Gabung ke Calon Provinsi Tana Toraja, Tinggalkan Sulawesi Barat?
Ketua Harian Palpasi Sulbar Soroti Pengurangan Wilayah Sulbar: “Bukan Sekadar Administrasi, Ini Soal Identitas dan Hak Rakyat”
100 Hari Kepemimpinan SDK-Salim: Dari Jakarta hingga Pelosok Sulbar, Komitmen Pelayanan Publik Ditegaskan
Ketua PHBI Bersama P3D Palipi Soreang Silaturahmi dengan Wakil Bupati Mamuju Bahas Pembangunan SDM Pemuda

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru