Viral Warga Teriak “Turunkan Dedi”, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Klarifikasi: “Itu Bukan Saya, Kejadiannya di Bengkulu”

- Editorial Team

Senin, 1 Desember 2025 - 12:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Viral Warga Teriak Turunkan Dedi (sumber: Tribun Jabar)

Viral Warga Teriak Turunkan Dedi (sumber: Tribun Jabar)

MATAINDONESIA.CO.ID, BANDUNG – Sebuah video yang memperlihatkan kericuhan warga dan pedagang kaki lima (PKL) menolak relokasi mendadak viral di media sosial. Dalam rekaman itu, seorang pria di tengah kerumunan terdengar lantang menyebut nama “Dedi” sebagai pihak yang harus diturunkan. Video tersebut sontak menimbulkan kesalahpahaman publik yang mengaitkannya dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Namun, dugaan itu langsung dibantah tegas oleh Dedi Mulyadi. Melalui unggahan video di Instagram pada Minggu (30/11/2025), Dedi memberikan klarifikasi untuk meluruskan simpang siur informasi.

“Mungkin bukan Dedi saya,” tulisnya.
“Ternyata itu bukan di Jabar, itu di Bengkulu. Nama Dedi yang disebut itu bukan saya, tapi Dedi yang lain.”

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dedi menjelaskan bahwa video tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas pemerintahan di Jawa Barat. Ia menelusuri konteks kejadian dan menemukan bahwa aksi protes itu berlangsung di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, bukan di Pasar Minggu Jakarta maupun wilayah di Jawa Barat seperti yang diasumsikan sebagian warganet.

Dalam unggahannya, Dedi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak gampang terbawa narasi menyesatkan yang beredar di media sosial.

“Ini rame sekali, menyebut nama saya. Tapi setelah dicek, peristiwanya bukan di Jabar. Jadi mohon jangan gampang terprovokasi,” ujarnya.

Unggahan tersebut langsung dipenuhi komentar warganet—mulai dari gurauan soal kesamaan nama, hingga dukungan kepada Dedi Mulyadi.

Penelusuran media memastikan bahwa peristiwa dalam video viral terjadi pada Selasa (25/11/2025) di Pasar Minggu, Kota Bengkulu. Puluhan PKL mendatangi kantor Wali Kota Bengkulu untuk meminta kepastian terkait relokasi yang dilakukan pemerintah kota.

Para pedagang mengeluhkan lokasi relokasi yang dianggap tidak layak, sempit, dan tidak menjamin kelangsungan usaha mereka.

“Kehadiran kami ingin memperjelas nasib dan status keberadaan kami PKL di Pasar Minggu,”
ujar Edi Susanto, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Minggu Bengkulu (P3MB).

Namun, dialog yang mereka harapkan tak berjalan mulus. Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi dan Wakil Wali Kota Ronny F.L. Tobing tidak hadir, sehingga memicu kekecewaan dan luapan emosi para pedagang.

PKL hanya ditemui oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Eddy Apriyanto serta Kasatpol PP Kota Bengkulu Sahat Marulitoa Situmorang—keduanya tidak memiliki kewenangan membuat keputusan strategis terkait relokasi.

Kondisi itu memunculkan kemarahan warga dalam video, termasuk teriakan “Turunkan Dedi!” yang ternyata merujuk pada Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, bukan Gubernur Jawa Barat.

Viralnya video memicu berbagai komentar warganet. Tak sedikit yang mengira bahwa “Dedi” dalam video adalah Dedi Mulyadi. Namun setelah klarifikasi, komentar bernada humor dan dukungan pun bermunculan:

  • “Pasar Minggu? Apanya Jabar…”

  • “Waalaikumsalaam Kang Dedi… Terdedi-dedi jadinya nih Kang warga provinsi sebelah.”

  • “Yang pengen anda mundur hanya mafia tanah dan orang-orang yang terganggu lahan cuannya.”

Kesimpangsiuran informasi ini kembali mengingatkan publik pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan video atau narasi di media sosial.

Viralnya video tersebut menunjukkan bagaimana kemiripan nama pejabat bisa memicu salah paham publik. Dedi Mulyadi telah meluruskan situasi dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.

Sementara itu, para PKL Pasar Minggu Bengkulu masih menunggu kepastian dari Pemerintah Kota mengenai solusi relokasi yang adil dan layak bagi mata pencaharian mereka.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Forum Sesepuh NU Serukan Islah dan Jaga Marwah Jam’iyyah
Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Jelang Reuni 212 di Monas, Antisipasi Kepadatan Sore Hari
Gus Yahya Reshuffle Pengurus PBNU: Gus Ipul Diganti, Struktur Tanfidziyah Dirombak
Pertemuan Tertutup Jimly–Zulhas Bahas Amendemen UUD 1945 dan Reformasi Polri, PAN Diminta Beri Dukungan Politik
Misbakhun Lantik Sahrujani sebagai Ketua SOKSI Kalsel: Tegaskan Konsolidasi Ormas Pendiri Golkar hingga Daerah
Ketua YLBHI: DPR Diduga Sembunyikan Draf KUHAP, Pengesahan Dinilai Minim Partisipasi Publik
Apresiasi Kinerja Polri Terbaik Ketiga Dunia, Boni Hargens Bangga dan Beberkan PR ke Depan
Harta Rp 972 M Disorot Publik, Sherly Tjoanda Tegaskan Semua Saham Tambang Sudah Transparan di LHKPN

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 13:28 WITA

Prabowo Kunjungi Pengungsi Banjir Aceh Tenggara, Geleng Kepala saat Bupati Ucap ‘Presiden Seumur Hidup’

Senin, 1 Desember 2025 - 13:20 WITA

Banjir Sumatera: 442 Orang Meninggal, 402 Masih Hilang per 30 November 2025

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Minggu, 30 November 2025 - 14:50 WITA

Gelombang Bencana di Sumatra: Badan Geologi ESDM Ungkap Akar Masalah, BMKG Beri Peringatan Serius

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Berita Terbaru

Forum Sesepuh NU di Pesantren Lirboyo

Politik

Forum Sesepuh NU Serukan Islah dan Jaga Marwah Jam’iyyah

Senin, 1 Des 2025 - 13:53 WITA