Ketegangan China–Jepang Memuncak Usai Pernyataan PM Sanae Takaichi: Siapa Lebih Unggul Secara Militer?

- Editorial Team

Kamis, 20 November 2025 - 15:56 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MataIndonesia-Jakarta. Ketegangan antara China dan Jepang kembali meningkat tajam, kali ini bukan soal sengketa wilayah di Laut China Timur, melainkan terkait pernyataan keras Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan. Dalam komentarnya yang memicu reaksi diplomatik Beijing, Takaichi menegaskan bahwa invasi China terhadap Taiwan akan memaksa Jepang merespons secara militer karena hal itu dianggap mengancam langsung kepentingan nasional Jepang.

Pernyataan tersebut menjadi yang paling tegas dari Tokyo dalam sejarah hubungan kedua negara, dan segera memancing kemarahan pemerintah China. Beijing menuding Jepang mencampuri urusan dalam negeri China dan memperburuk hubungan bilateral. Kementerian Luar Negeri China bahkan mendesak Takaichi mencabut pernyataannya atau menghadapi “konsekuensi serius.”

Bagi Beijing, Taiwan tetap dipandang sebagai bagian dari wilayah China, meski pemerintah Taipei menolak klaim tersebut. Situasi ini kini menempatkan hubungan China–Jepang pada titik tegang terbaru di kawasan Asia Timur.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di tengah memanasnya hubungan dua kekuatan besar tersebut, muncul pertanyaan: jika konflik meluas, siapa yang lebih kuat secara militer—China atau Jepang? Berikut perbandingan lengkap berdasarkan data GlobalFirePower 2025 dan SIPRI.

1. Peringkat Kekuatan Militer Global

  • China: Peringkat 3 dari 145 negara (PowerIndex: 0,0788)

  • Jepang: Peringkat 8 dari 145 negara (PowerIndex: 0,1839)

China berada di tiga besar dunia, sementara Jepang masih berada dalam kelompok 10 besar kekuatan global.

2. Personel Militer

  • Tentara Aktif:

    • China: 2.035.000

    • Jepang: 247.150

  • Tentara Cadangan:

    • China: 510.000

    • Jepang: 56.000

  • Paramiliter:

    • China: 625.000

    • Jepang: 25.000

Dari segi jumlah personel, China unggul telak di semua kategori.

3. Anggaran Pertahanan

  • China: USD 266,8 miliar

  • Jepang: USD 57 miliar

China mengalokasikan anggaran hampir lima kali lipat dari Jepang.

4. Kekuatan Udara

China

  • Total Pesawat: 3.309

  • Pesawat Tempur: 1.212

  • Pesawat Serangan: 371

  • Pesawat Angkut: 289

  • Pesawat Latih: 402

  • Pesawat Misi Khusus:112

  • Tanker: 10

  • Helikopter: 913

  • Helikopter Serang: 281

Jepang

  • Total Pesawat: 1.443

  • Pesawat Tempur: 217

  • Pesawat Serangan: 38

  • Pesawat Angkut: 55

  • Pesawat Latih: 401

  • Pesawat Misi Khusus:141

  • Tanker: 10

  • Helikopter: 596

  • Helikopter Serang: 119

Dari jumlah dan jenis armada udara, China berada jauh di atas Jepang, namun Jepang dikenal unggul dalam teknologi dan kualitas pilot berkat kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat.

5. Kekuatan Darat

China

  • Tank Tempur: 6.800

  • Kendaraan Lapis Baja: 114.017

  • Artileri Gerak Sendiri: 3.490

  • Artileri Derek: 1.000

  • Peluncur Roket Mobile: 2.750

Jepang

  • Tank Tempur: 521

  • Kendaraan Lapis Baja: 31.964

  • Artileri Gerak Sendiri: 149

  • Artileri Derek: 480

  • Peluncur Roket Mobile: 54

China unggul secara masif dari sisi kuantitas dan kapasitas perang darat.

6. Kekuatan Laut

China

  • Armada Tempur: 754

  • Kapal Induk: 3

  • Kapal Induk Helikopter: 4

  • Kapal Selam: 61

  • Kapal Perusak: 50

  • Fregat: 47

  • Korvet: 72

  • Kapal Patroli: 150

  • Penyapu Ranjau: 36

Jepang

  • Armada Tempur: 159

  • Kapal Induk: 0

  • Kapal Induk Helikopter: 4

  • Kapal Selam: 24

  • Kapal Perusak: 42

  • Fregat: 6

  • Korvet: 0

  • Kapal Patroli: 6

  • Penyapu Ranjau: 22

Armada laut China kini menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Jepang unggul di kualitas kapal selam, namun kalah dari segi jumlah.

7. Kapabilitas Nuklir

  • China: 600 hulu ledak nuklir (diproyeksikan meningkat menjadi 1.500 dalam satu dekade)

  • Jepang: 0 hulu ledak nuklir

Namun Jepang memiliki latent capability berkat teknologi nuklir sipil yang sangat maju.

8. Aliansi Internasional

  • China: didukung Rusia dan Korea Utara

  • Jepang: terikat perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat

Faktor aliansi menjadi penentu jika konflik meningkat ke level regional.

Secara kuantitatif, China unggul mutlak dalam hampir seluruh parameter militer. Namun Jepang memiliki keunggulan pada aspek teknologi, efisiensi, doktrin pertahanan, serta dukungan strategis Amerika Serikat. Pada akhirnya, potensi konflik China–Jepang tidak hanya melibatkan kekuatan nasional masing-masing, tetapi juga akan membuka dinamika geopolitik yang jauh lebih luas di kawasan Indo-Pasifik.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Wali Kota Terpilih New York Zohran Mamdani Siap Temui Presiden Trump, “Saya Akan Jadi Orang Pertama yang Menolak Jika Kebijakan Menyakiti Warga New York”
Wagub Sulbar Apresiasi “Discover Nusantara: Colors of Unity West Sulawesi” Peran Badan Penghubung dan KKMSB dalam Promosi Daerah di Jakarta
Zohran Mamdani: Muslim Keturunan India yang Ukir Sejarah sebagai Wali Kota New York
Gencatan Senjata Israel-Iran: Di Balik Akhir “Perang 12 Hari” dan Kepentingan Tiga Pemimpin Dunia
Ketegangan Global Meningkat Pasca-Serangan AS ke Situs Nuklir Iran
Presiden Putin Tawarkan Kerja Sama Nuklir Damai hingga AI, Rusia Siap Perkuat Hubungan Strategis dengan Indonesia
Timnas Indonesia Dapat Hadiah Jam Tangan Rolex dari Presiden Prabowo, Bukan dari Uang Negara
Greta Thunberg dan 11 Aktivis Diduga Diculik Militer Israel di Laut Internasional Saat Misi Kemanusiaan ke Gaza

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru