Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

- Editorial Team

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan  Fraksi PKB

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan Fraksi PKB

MATAINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Fenomena banjir yang menyapu kawasan Sumatera Utara (Sumut) kembali memicu keheranan publik setelah rekaman video memperlihatkan kayu-kayu gelondongan berserakan dan hanyut bersama arus. Menanggapi kegelisahan masyarakat, Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, meminta pemerintah segera membentuk tim investigasi khusus untuk mengungkap asal-usul kayu tersebut dan memastikan tidak ada kejahatan lingkungan yang menjadi pemicu bencana.

“Ini sudah sangat viral. Semua warga melihat dan bertanya-tanya bagaimana mungkin banjir tidak hanya membawa air, tetapi juga dipenuhi begitu banyak kayu. Untuk menjawab keheranan publik dan menunjukkan keseriusan negara, pemerintah harus segera membentuk tim investigasi,” ujar Daniel saat menghadiri Kemah Nasional Lintas Iman di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (29/11/2025).

Legislator dari Fraksi PKB itu menegaskan pentingnya investigasi yang tuntas. Menurutnya, publik berhak mendapatkan jawaban apakah kayu-kayu tersebut berasal dari praktik illegal logging, pembalakan liar, atau kerusakan hutan yang selama ini luput dari pengawasan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tim harus menelusuri dari mana kayu-kayu itu bisa hanyut sebanyak itu. Apakah ada penebangan ilegal? Siapa pelakunya? Seberapa besar hutan yang sudah rusak? Dan segera lakukan tindakan tegas terhadap siapa pun yang melanggar,” tegasnya.

Daniel juga menyampaikan bahwa Komisi IV DPR akan segera menjadwalkan pemanggilan kementerian terkait, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk meminta penjelasan resmi dalam Rapat Kerja mendatang.

Percepat Koordinasi, Pulihkan Kepercayaan Publik

Menurut Daniel, respons cepat sangat diperlukan untuk memulihkan rasa percaya masyarakat. Ia menekankan bahwa pemerintah tidak boleh membiarkan isu pembalakan liar terus menjadi spekulasi yang meresahkan.

“Kami akan mempertanyakan hal ini dalam raker dengan kementerian terkait. Tetapi secara umum, pemerintah harus merespons cepat. Segera bentuk tim investigasi agar masyarakat merasa tenang dan kepercayaan publik kembali pulih,” jelasnya.

Ia meminta KLHK menjadi leading sector, bekerja bersama aparat penegak hukum dalam satu tim terpadu.

Daniel mengingatkan bahwa kerusakan hutan yang diduga terjadi di wilayah Sumut bukan sekadar persoalan lokal, tetapi ancaman jangka panjang. Pembalakan liar berpotensi memperkuat dampak anomali cuaca yang kini semakin ekstrem.

“Ini harus dihentikan. Jika pembalakan liar dibiarkan, anomali cuaca akan semakin kuat dan cepat. Tidak hanya di Sumatera, bisa menjalar ke seluruh pulau,” tegasnya.

Viral dari Tapanuli, Memantik Diskusi Publik

Rekaman video yang viral di media sosial diduga berasal dari kawasan Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Kayu-kayu gelondongan terlihat memenuhi aliran air di tengah banjir yang melanda daerah tersebut.

Fenomena ini langsung memantik perbincangan warganet. Banyak yang mengaitkannya dengan isu deforestasi dan kerusakan lingkungan yang belakangan disebut-sebut menjadi pemicu banjir dan longsor di berbagai wilayah Sumatera.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”
Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor
Gelombang Bencana di Sumatra: Badan Geologi ESDM Ungkap Akar Masalah, BMKG Beri Peringatan Serius
Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan
Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik
Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B
Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya
GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 17:23 WITA

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumut, Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Nasional

Minggu, 30 November 2025 - 15:41 WITA

Istri Gubernur Aceh Terjebak Banjir Dua Hari di SPBU: “Keadaan Sangat Darurat, Banyak Ibu dan Anak Butuh Bantuan”

Minggu, 30 November 2025 - 15:27 WITA

Penjarahan Gudang Bulog Sarudik Sibolga Dipicu Isolasi Wilayah dan Krisis Pangan Pasca Banjir–Longsor

Jumat, 28 November 2025 - 01:29 WITA

Banjir Bandang dan Longsor Isolasi Tapanuli Tengah: Akses Darat Lumpuh Total, Warga Mengungsi dalam Kondisi Memprihatinkan

Kamis, 27 November 2025 - 23:22 WITA

Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Pernikahan Siri, Pengakuan Insanul Fahmi Picu Polemik Baru di Publik

Rabu, 26 November 2025 - 22:20 WITA

Bencana Banjir dan Longsor di Tapanuli Raya: Delapan Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi akibat Pengaruh Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

Minggu, 23 November 2025 - 07:57 WITA

Gus Yahya Tanggapi Tuduhan Terafiliasi Zionisme, Sementara Dokumen Pemakzulan Masih Dipertanyakan Keabsahannya

Jumat, 21 November 2025 - 02:57 WITA

GEMPARKAN SULSEL! KANTOR GUBERNUR DIGELEDAH KEJATI: SOSOK ANDI SUDIRMAN SULAIMAN DISOROT PUBLIK

Berita Terbaru