MataIndonesia-Makassar. Suasana Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) mendadak tegang pada Kamis (20/11/2025) sore. Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sulsel melakukan penggeledahan besar-besaran terkait dugaan korupsi pengadaan bibit nanas senilai Rp60 miliar. Penggeledahan ini sontak menyeret nama Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, ke pusaran sorotan publik.
Tidak hanya kantor gubernur di Jalan Urip Sumoharjo, tim Kejati juga lebih dulu menggeledah Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Hortikultura Provinsi Sulsel. Operasi ini dipimpin langsung oleh Aspidsus Kejati Sulsel, Rachmat Supriady. Hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kejati Sulsel maupun Pemerintah Provinsi Sulsel.
Di tengah panasnya isu ini, publik kembali mempertanyakan: siapa sebenarnya sosok Andi Sudirman Sulaiman, gubernur yang kini kembali disorot tajam?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jejak Panjang Sang Gubernur: Dari Bone ke Panggung Politik Sulsel
Lahir di Bone pada 25 September 1983, Andi Sudirman Sulaiman (42) tumbuh dari keluarga dengan latar belakang kuat di dunia agrikultur dan pemerintahan. Ia merupakan adik kandung Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, tokoh nasional yang dikenal luas.
Andi menghabiskan masa kecilnya di Bone sebelum menempuh pendidikan di:
-
SD Inpres 10/73 Mappesangka (1989–1995)
-
SLTP Negeri 1 Lappariaja (1995–1998)
-
SMU Negeri 1 Watampone (1998–2001)
Perjalanan akademiknya berlanjut ke Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, di mana ia menempuh pendidikan tinggi teknik.
Karier Profesional: Dari Industri Tambang hingga Layanan Lepas Pantai
Sebelum masuk politik, Andi menghabiskan lebih dari satu dekade bekerja di sektor industri besar, antara lain:
-
PT Thiess Contractors Indonesia (2005)
-
PT Petrosea Tbk. (PMA Australia)
-
PT Offshore Services Indonesia (PMA Inggris/Singapura)
Pengalaman lintas negara dan perusahaan ini menjadi modal awalnya ketika memutuskan terjun ke dunia politik.
Melompat ke Politik: Dari Wakil hingga Gubernur
Nama Andi mulai dikenal publik ketika ia maju dalam Pilkada Sulsel 2018 sebagai pendamping Nurdin Abdullah. Didukung PKS, PAN, dan PDIP, pasangan ini berhasil memenangkan kontestasi dan memimpin Sulsel.
Namun, badai politik datang lebih cepat dari dugaan. Ketika Nurdin Abdullah terseret kasus korupsi, Andi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Plt Gubernur Sulsel pada 28 Februari 2021. Ia bertugas hingga 2022, sebelum periode pemerintahan berakhir.
Kembali Bertarung dan Menang Besar di Pilkada 2024
Pada 2024, Andi kembali turun gelanggang. Berpasangan dengan Fatmawati Rusdi, ia diusung koalisi besar meliputi NasDem, Hanura, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo, PSI, hingga Gelora.
Hasilnya mencolok:
-
Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad: 1.600.029 suara
-
Andi Sudirman Sulaiman–Fatmawati Rusdi: 3.014.255 suara
Kemenangan telak ini mengantarkan Andi-Fatmawati dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel periode 2025–2030 oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Harta Kekayaan: Lebih dari Rp11,6 Miliar
Menurut LHKPN per 5 Maret 2024, total kekayaan Andi Sudirman mencapai Rp11.654.084.142, terdiri dari:
1. Tanah dan Bangunan – Rp7.855.000.000
Termasuk properti di Jakarta Selatan, Makassar, dan Bone, dengan nilai miliaran rupiah.
2. Alat Transportasi dan Mesin – Rp1.100.000.000
Di antaranya:
-
Honda Jazz 2004
-
Toyota Fortuner TRD 2018
-
Toyota Alphard 2019
3. Harta Bergerak Lainnya – Rp155.000.000
4. Kas dan Setara Kas – Rp2.749.091.992
5. Hutang – Rp205.007.850
Sosok yang Diidolakan, Kini Dipertanyakan
Kasus dugaan korupsi bibit nanas yang menyeret jajaran Pemprov Sulsel menjadi batu ujian terbaru bagi Andi Sudirman. Publik menanti bagaimana ia akan merespons penggeledahan yang mengguncang birokrasi Sulsel ini.
Apakah Andi akan kembali membuktikan integritasnya seperti saat menggantikan Nurdin?
Ataukah ini menjadi awal badai politik baru di Sulawesi Selatan?
Yang jelas, mata publik kini tertuju pada Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, sosok muda yang kembali berada di pusat pusaran isu besar.












