MATAINDONESIA.CO.ID, New York. Wali Kota New York terpilih, Zohran Mamdani, menegaskan pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (21/11) di Gedung Putih akan difokuskan untuk membahas krisis keterjangkauan yang saat ini menekan kehidupan warga kota. Mamdani menyampaikan bahwa isu biaya hidup berada pada titik kritis dan menjadi masalah yang paling dirasakan masyarakat New York beberapa tahun terakhir.
“Mengingat krisis keterjangkauan nasional yang sangat dipahami warga New York serta tantangan kota-kota dalam menjaga keselamatan publik di tengah kebijakan pemerintah federal, saya merasa penting untuk membawa suara warga New York langsung ke Presiden Trump,” kata Mamdani dalam konferensi pers di City Hall Park, Kamis (20/11), sebagaimana dilaporkan CBS News.
Pertemuan Mamdani–Trump dijadwalkan berlangsung Jumat pukul 15.00 waktu setempat atau Sabtu 03.00 WIB.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski selama kampanye Pemilihan Wali Kota ia sering berbeda pendapat dengan Trump, Mamdani mengatakan keduanya memiliki satu kesamaan besar: kekhawatiran atas biaya hidup.
Dia percaya pertemuan ini bisa membuka peluang kesepakatan demi meringankan beban ekonomi warga New York.
“Saya bermaksud menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa saya siap bekerja sama dalam agenda apa pun yang bermanfaat bagi warga New York,” ujarnya.
Namun Mamdani memperingatkan bahwa ia tidak akan ragu bersikap tegas jika kebijakan federal justru merugikan masyarakat.
“Jika ada agenda yang menyakiti warga New York, saya akan jadi orang pertama yang mengatakannya.”
Dalam penyampaiannya, Mamdani mengungkapkan hasil survei internal yang menunjukkan fenomena politik menarik:
10 persen pemilih Trump pada pilpres ikut memilih dirinya pada Pilwalkot November lalu.
Menurut Mamdani, ini membuktikan bahwa isu biaya hidup melampaui garis partisan — warga ingin pemimpin yang mampu memberikan solusi nyata dalam mengatasi krisis biaya hidup.
“Mereka memilih karena ingin pemimpin yang benar-benar mampu mengatasi krisis biaya hidup,” tegasnya.
Pertemuan dengan Presiden Trump disebut Mamdani sebagai kesempatan penting untuk memperjuangkan warga New York dan membangun hubungan dengan pemerintahan federal yang baru.
“Ini adalah kesempatan untuk memperjuangkan warga New York. Dan ini mencerminkan apa yang harus dialami warga New York saat ini,” ujar Mamdani.
Pertemuan ini dinilai akan menjadi salah satu momen penentu arah kepemimpinan Mamdani ke depan, apakah ia mampu membangun hubungan konstruktif dengan Gedung Putih sambil tetap menjaga independensi dan keberpihakan pada rakyat New York.












