Ketegangan Global Meningkat Pasca-Serangan AS ke Situs Nuklir Iran

- Editorial Team

Senin, 23 Juni 2025 - 17:56 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – MataIndonesia. Ketegangan dunia memanas setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang berpotensi memicu krisis global. Langkah ini memunculkan spekulasi bahwa Iran mungkin membalas dengan mengganggu lalu lintas pelayaran di Selat Hormuz, jalur strategis bagi perdagangan minyak dunia.

Pemerintah Iran menyatakan semua opsi terbuka untuk mempertahankan kedaulatannya. “Kami tidak akan diam. Langkah-langkah tegas akan diambil sebagai bentuk perlawanan,” tegas pejabat Iran menanggapi serangan AS.

Ancaman terhadap Selat Hormuz dan Dampak Ekonomi Global

Selat Hormuz, jalur sempit di Teluk Persia, merupakan titik vital bagi sekitar 25% pasokan minyak global, termasuk ekspor ke China, Eropa, dan negara-negara lain. Jika Iran membatasi atau mengganggu aliran minyak melalui selat ini, harga minyak dunia diprediksi melonjak tajam, berpotensi memicu krisis ekonomi internasional.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Analis memperkirakan Iran tidak perlu menutup selat secara resmi, melainkan cukup meningkatkan risiko navigasi—misalnya dengan serangan drone, ranjau laut, atau kapal patroli—sehingga kapal komersial enggan melintas.

Kerentanan Selat Hormuz

Dengan lebar hanya 33,8 km di titik tersempit dan jalur pelayaran selebar 3,2 km, Selat Hormuz sangat rentan terhadap gangguan militer. Sekitar 20 juta barel minyak per hari dari Arab Saudi, Irak, UEA, dan Iran melewati selat ini, bersama dengan pasokan gas alam cair (LNG) dari Qatar, pemasok utama global.

Respons AS dan Sekutu

AS memiliki sejarah menjaga keamanan Selat Hormuz, seperti saat “Perang Tanker” (1980-1988) dan operasi maritim International Maritime Security Construct (IMSC) pada 2019. Namun, fokus keamanan AS belakangan bergeser ke Laut Merah akibat serangan milisi Houthi.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bahkan meminta China—konsumen minyak terbesar Iran—untuk membantu meredakan ketegangan. “China bergantung pada Selat Hormuz. Kami harap mereka dapat berperan menenangkan situasi,” ujarnya di Fox News.

Ketergantungan Global dan Tindakan Iran di Masa Lalu

Meski Arab Saudi dan UEA memiliki alternatif pipa minyak, negara seperti Kuwait, Irak, dan Bahrain tetap bergantung pada Selat Hormuz. Iran sendiri masih menggunakan selat ini untuk ekspor, meski telah mengembangkan terminal minyak di Pelabuhan Jask.

Iran kerap menggunakan taktik “gangguan maritim” sebagai tekanan politik, seperti:

  • April 2024: Menyita kapal MSC Aries terkait Israel sebelum menyerang dengan drone.

  • April 2023: Menahan kapal tanker AS sebagai balasan penyitaan minyaknya di Malaysia.

  • Mei 2022: Menahan dua kapal tanker Yunani selama enam bulan.

Namun, Iran belum pernah benar-benar menutup Selat Hormuz, bahkan di tengah sanksi berat sekalipun.

Kekhawatiran Dunia

Eskalasi ini memicu kekhawatiran akan resesi ekonomi global jika pasokan minyak terganggu. Pasar energi dunia kini waspada menanti langkah Iran dan respons internasional selanjutnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Organisasi Pemuda Lintas Iman Apresiasi Respons Cepat Presiden Prabowo, Ansor Instruksikan Kader Jaga Kampung
“Tambahan Syarat Bupati Majene untuk Pengukuhan Kades Melampaui Kewenangan” Oleh Parman (Ketua Palpasi Majene)
Atribut HMI dan GMNI terlihat sore ini di depan DPR
Wagub Sulbar Apresiasi “Discover Nusantara: Colors of Unity West Sulawesi” Peran Badan Penghubung dan KKMSB dalam Promosi Daerah di Jakarta
Sekretaris Jenderal BPP KKMSB, Isra D Pramulya: Utamakan Perdamaian, Tolak Provokasi Anarkis, Jaga Persatuan Bangsa
Ben Barkah Umumkan Pengurus Bakornas Fokusmaker Periode 2025-2030 diperingatan hari lahir ke-43
Istana Sampaikan Respons Prabowo soal Bupati Pati Sudewo
Zohran Mamdani: Muslim Keturunan India yang Ukir Sejarah sebagai Wali Kota New York

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 16:34 WITA

Deklarasi di Shanghai, PB PORDI, KTC dan GP Ansor Bawa Domino Mendunia

Selasa, 2 September 2025 - 06:04 WITA

Organisasi Pemuda Lintas Iman Apresiasi Respons Cepat Presiden Prabowo, Ansor Instruksikan Kader Jaga Kampung

Senin, 1 September 2025 - 13:24 WITA

“Tambahan Syarat Bupati Majene untuk Pengukuhan Kades Melampaui Kewenangan” Oleh Parman (Ketua Palpasi Majene)

Senin, 1 September 2025 - 13:08 WITA

Warga Gelar Aksi di KPK, Desak Penetapan Bupati Pati Sudewo sebagai Tersangka

Senin, 1 September 2025 - 13:00 WITA

Anggota DPR yang dinonaktifkan Partainya masih mendapat gaji, begini kata pakar …

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 06:53 WITA

Sekretaris Jenderal BPP KKMSB, Isra D Pramulya: Utamakan Perdamaian, Tolak Provokasi Anarkis, Jaga Persatuan Bangsa

Rabu, 27 Agustus 2025 - 17:32 WITA

Andi Muh. Riski AD Pemuda Pelopor Desa Sulawesi Barat yang punya semangat membangun Daerah mulai dari Desa

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:28 WITA

Jelajahi Kekayaan Sulawesi Barat: Budaya, Kuliner, dan Seni Khas Mandar Hadir di “Discover Nusantara” Hotel Borobudur

Berita Terbaru